Andre Rosiade Bawa Banyak Proyek Strategis ke Sumbar, Ini Rinciannya

Andre Rosiade Bawa Banyak Proyek Strategis ke Sumbar, Ini Rinciannya

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan pembangunan Sumatera Barat (Sumbar) di tingkat nasional. Sebagai wakil rakyat, dia menekankan akan terus berupaya agar ‘kue pembangunan’ dibawa sebanyak-banyaknya ke Ranah Minang.

Adapun beberapa di antaranya proyek pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik, jalan tol Padang-Sicincin, perbaikan jalan Air Dingin di Kabupaten Solok, perbaikan jalan Lintau-Payakumbuh, dan pembangunan Kembali Stadion GOR H Agus Salim (GHAS) Padang.

Andre menjelaskan terkait rencana tahap pertama pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik akan dimulai pada 2025 dan ditargetkan selesai tahun 2027, dengan menelan anggaran sebesar Rp 2,8 triliun. Targetnya selesai hingga kawasan Panorama 1.

Proyek ini kemudian dilanjutkan menjelang 2029 untuk tahap kedua yang memerlukan anggaran Rp 1,8 triliun, dengan target penyelesaian sampai kawasan Panorama 2. Total biaya yang dibutuhkan untuk pengerjaan Fly Over Sitinjau Lauik, dari Panorama 1 hingga Panorama 2 mencapai Rp 4 triliun.

"Informasi yang kami dapat dari Pak Menteri PU Dody Hanggodo, beliau menyampaikan bahwa Seskab Mayor Teddy ingin mengagendakan peresmian-peresmian proyek itu sesuai permintaan Presiden Prabowo. Salah satunya minggu ini ada di Jawa Tengah maupun Sumatra Barat. Mudah-mudahan cocok jadwal Pak Prabowo, beliau bisa datang ke Sumatera Barat untuk groundbreaking Fly Over Sitinjau Lauik dan peresmian Pasar Fase VII di Kota Padang," kata Andre dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2024).

Hal itu dia sampaikan saat acara Silaturahmi bersama kader dan calon kepala daerah terpilih di Hotel Mercure Padang, Sabtu (7/12) malam.

Ketua DPD Gerindra Sumbar ini melanjutkan, untuk proyek jalan tol Padang Sicincin sudah hampir rampung 10%. Uji coba operasional tol tersebut rencananya bakal dilakukan pada 15 Desember 2024.

"Uji coba operasi tanggal 15 Desember, tapi itu baru satu jalur dari Padang ke Sicincin. Kalau memang dibutuhkan akan ada rekayasa lalu lintas dari Sicincin sampai Padang," ujar Andre.

Andre menyatakan seluruh izin layak fungsi dan layak operasi dari jalan tol Padang-Sicincin ini diharapkan tuntas dalam waktu cepat.

"Insyaallah seluruh izinnya, layak fungsi dan layak operasi diprediksi pihak Hutama Karya akan selesai di akhir Januari 2025, sehingga Februari 2024 pemerintah pusat sudah bisa meresmikan dan tol bisa beroperasi dengan baik," imbuh Andre.

Setelah Padang-Sicincin selesai, kata Andre, proyek tol ini akan dilanjutkan pembangunannya untuk seksi Sicincin-Bukittinggi. Untuk seksi ini rencananya dianggarkan melalui PMN (penyertaan modal negara) tahun 2026 senilai Rp 60 triliun, di mana Rp 40 triliun akan dikerjakan Hutama Karya melalui PMN 2026, sedangkan sisanya Rp20 triliun yang digunakan untuk pembangunan terowong akan dibiayai oleh JICA atau Jepang.

"Kalau pemerintah dan DPR menyetujui anggarannya, insya Allah mungkin di Oktober 2026 atau akhir 2026 pekerjaan tol Sicincin-Bukittinggi akan bisa kita mulai," sebut Andre.

Selain proyek di atas, ada lagi proyek perbaikan jalan Air Dingin Kabupaten Solok. Informasi dari Kementerian PU diketahui bahwa lelang proyek ni akan dilaksanakan dengan e-katalog pada Januari 2025.

Kemudian, ada lagi proyek perbaikan jalan Lintau-Payakumbuh. Proyek ini membutuhkan anggaran Rp100 miliar dan telah diselesaikan kajiannya oleh Kementerian PU.

"Karena Inpres Janda (Instruksi Presiden Jalan Daerah) belum ada, insya allah akan dipakaikan diskresi di APBN tahun 2025 untuk perbaikan jalan ini. Pak Dirjen Bina Marga sudah mengkomunikasikan dengan Pak Menteri PU, Pak Menteri pun sudah menyetujui, tinggal lagi proses administrasi. Kemungkinan lelangnya dilakukan Februari atau Maret 2025 selambat-lambatnya," tuturnya.

Selanjutnya, pembangunan kembali Stadion GOR H Agus Salim (GHAS) yang alokasi anggarannya telah disetujui Menteri PU sebesar Rp 100 miliar. Rekomendasinya juga sudah didapatkan dari Menpora Dito Ariotedjo. Jika ini terealisasi, maka Stadion GHAS akan semakin rancak dengan tempat duduk single sit dan seluruh tribun tertutup.

"Kita butuh komunikasi dengan Presiden karena Presiden minta pembangunan stadion untuk sementara dihentikan. Insya Allah kita akan lobi Pak Presiden agar ada diskresi khusus Sumbar untuk pembangunan kembali stadion GHAS," ulas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI.

Terakhir, tambah Andre, akan ada proyek besar yang dilakukan oleh PLN dengan investor dari Arab Saudi yakni pembangunan proyek PLTS di Danau Singkarak senilai Rp 50 triliun. Andre berharap proyek ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat Sumatra Barat.

"Proyek ini dibawa oleh PLN dengan investor dari Arab Saudi yang sudah berhasil investasi di Cirata, waduk Jatiluhur. Proyek PLTS ini direncanakan menghasilkan 2x100 MW kerja sama PT PLN Indonesia Power dengan ACWA Power dari Saudi."

"Insyaallah pertenganah Januari 2025 kita minta Pak Gubernur, Pak Bupati sama-sama kita temui masyarakat untuk sosialisasi. Yang penting investasi bisa jalan, masyarakat untung, ekonomi tumbuh lalu danau pun tidak rusak. Intinya kami ingin mengajak seluruh bupati dan walikota juga gubernur bekerja sama dengan kami Partai Gerindra untuk melakukan lompatan besar pembangunan Sumbar," tutup Andre.

Sumber