Andre Rosiade Ungkap Semen Padang Memprihatinkan Gegara Operating Holding SIG
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengungkapkan kondisi PT Semen Padang saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ini disebabkan karena induk perusahaan yakni PT Semen Indonesia Group (SIG) menerapkan kebijakan operating holding company yang membuat anak-anak perusahaannya tak dapat berbuat banyak, terutama dalam mengelola keuangannya.
"Capaian Semen Indonesia Group di Sumbar memprihatinkan. Nasib Semen Padang sekarang kondisinya secara keuangan menurun. Bahkan pasar di Sumatra Barat pun sudah banyak dimasuki oleh kompetitor," kata Andre Rosiade saat memimpin kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada masa reses persidangan I tahun sidang 2024-2025 di Hotel Mercure Padang seperti dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (10/12/2024).
Andre datang bersama sejumlah anggota Komisi VI DPR di antaranya Mufti Aimah Nurul Anam (Fraksi PDIP), Ida Nurlaela Wiradinata (Golkar), Mulan Jameela (Gerindra), Herman Khaeron (Demokrat), Rizal Bawazier (PKS), Nasril Bahar (PAN), Faujia Helga Tampubolon (Demokrat), Sarifah Suraidah (Golkar) dan Imas AAn Ubudiah (PKB). Hadir juga Staf Ahli Bidang Industri Kementerian BUMN Andus Winarno dalam agenda di masa reses tersebut.
Andre mendorong evaluasi penerapan operating holding company di SIG menjadi strategic holding company. Menurutnya, sejak diberlakukan pada 2018 lalu, kebijakan operating holding yang diterapkan SIG malah berdampak buruk terhadap keberlangsungan perusahaan, di mana penurunan market share dan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) terus terjadi.
"Kita melihat sejak 2018, operating holding dilaksanakan sampai 2024. Itu perlu kita evaluasi karena ternyata yang terjadi market share Semen Indonesia Group terus berkurang, Ebitda terus berkurang. Kami melihat bahwa perlu ada evaluasi yang menyeluruh, salah satunya bagaimana kebijakan operating holding yang diambil dalam 7 tahun terakhir ini perlu dievaluasi," tegas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR ini.
Dia menyebut BUMN-BUMN yang selama ini menerapkan kebijakan strategic holding terbukti berhasil. Karena itu Andre mendorong kebijakan strategic holding juga diterapkan SIG dan anak-anak perusahaannya.
"Kita melihat BUMN-BUMN yang sudah memakai strategic holding semua rata-rata berhasil. Untuk itulah kita mendorong kegagalan operating holding ini (SIG, red) agar dievaluasi menjadi strategic holding. Sehingga ke depan anak perusahaan, opco-opco (operating company) ini bisa lebih leluasa untuk mengembangkan perusahaannya dimana nanti holding cukup menyiapkan KPI (Key Performance Indicator) ataupun target-target saja," tandas Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Andre menegaskan, selama kebijakan operating holding diterapkan SIG, anak-anak perusahaannya tak dapat berbuat banyak, termasuk melakukan produksi, pemasaran hingga mengelola pendapatan sendiri. Dia menyebut hampir semua keputusan dan kewenangan dipegang penuh oleh induk perusahaan yakni SIG.
"Kalau sekarang, operating holding itu semua ditarik ke atas, penjualan termasuk pemasaran. Opco itu hanya sebatas memproduksi semen. Jika nanti ke depan distribusi kewenangan diturunkan ke daerah lewat penerapan strategic holding, kita berharap bagaimana anak-anak perusahaan ini bisa melakukan produksi maupun penjualan serta mengelola keuangan mereka," tutur Andre.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron mendorong agar SIG memantapkan lagi strategi marketingnya sehingga mampu bertahan di tengah gempuran kompetitor semen swasta nasional maupun asing. Karena menurut politikus Partai Demokrat ini semen Indonesia tidak kalah saing dengan perusahaan semen swasta.
Di sisi lain, anggota Komisi VI DPR Mufti Aimah Nurul Anam tak sepakat menyelesaikan masalah di SIG dengan mengganti direksi.
"Kalau sebelumnya teman-teman teriak direksi diganti, saya tidak sepakat menyelesaikan masalah dengan mengganti direksi. Tapi bagaimana SIG ketika diberikan amanah harus seoptimal mungkin untuk kemudian bisa menghadirkan sesuatu yang berdampak bagi negara dan bagi rakyat kita," ujar politikus PDIP ini. Dia juga mendorong SIG berani berinovasi agar mampu bersaing.
Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar berharap SIG lebih memaksimalkan kinerja marketingnya ke depan. Ia juga mendorong SIG agar mampu mewujudkan manajemen yang tangguh. "Perlu dibenahi dream team-nya, ketangguhan manajemen, ketangguhan marketing. Hari ini banyak orang-orang pintar yang exit. Sekarang mereka menyerang ke jantung SIG. Mereka cukup menguasai Jawa, selesai SIG," tuturnya.
Direktur Bisnis dan Pemasaran PT SIG Subhan menjelaskan, Semen Padang merupakan pabrik tertua di Indonesia. Ia mengklaim saat ini Semen Padang masih beroperasi dengan baik dengan kapasitas produksi mencapai 8,9 juta ton per tahun. "Pabrik saat ini yang masih beroperasi ada 4 unit, karena unit Indarung 1 menjadi Heritage," ujarnya.
Ia menyebut, Semen Padang telah menambang dengan IUP yang luasnya sekitar 412 hektare (Ha). Di mana pada 2017 kondisi cadangan Semen Padang sudah sangat terbatas. Berkat dukungan Komisi VI DPR, Semen Padang bisa bertahan dari sisi cadangan. "Sumber bahan baku utama dari Semen Padang dengan IUP 412 Ha ini menjadi hal yang sangat penting untuk bisa mengoperasikan pabrik dan cadangan ini bisa 50 tahun dengan kapasitas yang ada," katanya.
Subhan mengatakan saat ini Semen Indonesia memilik kapasitas produksi 56,5 juta ton atau 44 persen kapasitas nasional sebesar 122 juta ton. "Untuk operasi kita mempunyai 9 pabrik. Di Sumatra ada tiga yakni Semen Padang, Baturaja, dan di Aceh," uucapnya.
Tahun 2025 katanya, ada sejumlah proyek prestisius yang melibatkan Semen Indonesia. Antara lain pengerjaan sabo dam akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi, dan yang teranyar adalah proyek Fly Over Sitinjau Lauik dengan kebutuhan semen mencapai 35 ribu ton. "Terima kasih Pak Andre, karena proyek Sitinjau Lauik ini adalah salah satu inisiatif yang sangat bagus dan disupport Komisi VI," tutur Subhan.
Simak juga video Ledakan Terjadi di PT Semen Padang, 5 Karyawan Terluka
[Gambas Video 20detik]