Anggota DPR Sebut Anggaran Makan Napi Kemurahan dan Tak Manusiawi
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari fraksi Partai Nasdem, Muslim Ayub, menyampaikan bahwa anggaran makan untuk para narapidana perlu ditambah.
Menurut dia, anggaran yang dialokasikan saat ini terlalu kecil, yakni sekitar Rp 20.000 per orang untuk 3 kali makan. Jika dirata-rata, maka harga per sekali makan tak sampai Rp 7.000.
"Apalagi kalau kita hitung Rp 20.000 itu masih ada pajaknya lagi, Pak Menteri. Dipotong pajak lagi berapa nilai yang dimakan oleh napi tersebut," ujar Muslim dalam rapat kerja Komisi XIII dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Selasa (5/11/2024).
"Kalau kita melihat makanan, biaya makanan yang ada di dapil, kalau saya bilang tidak manusiawi tidak pantas barangkali, tapi sangat luar biasa sekali keadaannya," sebutnya.
Ia pun menyarankan agar anggaran itu ditambahkan untuk alasan kemanusiaan. Bagaimana pun, ujar dia, para narapidana merupakan manusia juga.
"Ini saran barangkali bisa kita tingkatkan barangkali minimal Rp 30.000 per napi supaya ada kesetaraan dengan anak SD makan gratis," ujar Muslim.
"Jangan menggalakkan makan gratis makan gratis, napi itu pun harus kita kasih gizi juga yang tua-tua di situ, hukuman berapa tahun, 5, 7 tahun, puluhan tahun," tambah dia
Sementara itu, Agus Andrianto menyebut, harga makanan per hari untuk para napi hanya Rp 18.000 sebelum dipotong pajak 11 persen.
Sedangkan, penambahan anggaran sebagaimana diusulkan Muslim harus melalui proses pengajuan anggaran dan setiap lembaga juga harus melihat kondisi anggaran negara.
Ia pun mengumbar wacana pemanfaatan lahan di sekitar lembaga pemasyarakatan (lapas) agar bisa produktif menyediakan bahan makanan.
"Sejalan dengan program Bapak Presiden untuk membangun ketahanan pangan, saya juga sampaikan kepada para kepala lapas untuk membangun, memanfaatkan lahan yang ada di sekeliling mereka untuk kegiatan pertanian, perikanan, dan peternakan," jelas Agus kepada wartawan.
"Gunanya untuk apa, untuk meningkatkan gizi warga binaan dan tahanan yang ada di sana," tutupnya.