Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Diperkirakan Terjadi di Jabar, Nelayan Diminta Waspada
BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandung memperingatkan ancaman cuaca buruk di wilayah pesisir Jawa Barat selama sepekan pada awal tahun 2025. Tepatnya mulai Kamis (2/1/2025) hingga Kamis (9/1/2025).
Selama periode ini, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang.
BMKG mencatat bahwa kecepatan angin dan tinggi gelombang di pesisir Jawa Barat akan meningkat.
Para nelayan diimbau untuk waspada terhadap angin kencang dan gelombang yang diperkirakan mencapai ketinggian di atas 1,25 meter.
Untuk Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, prakiraan menunjukkan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knots dengan tinggi gelombang 1,5 meter.
Sementara itu, Pantai Selatan (Pansela) Jawa Barat diperkirakan mengalami kecepatan angin maksimum 20 knots dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
"Untuk pesisir Jakarta dan Jawa Barat, jika tidak ada pertumbuhan tekanan rendah (bibit siklon), tidak ada peningkatan signifikan dalam ketinggian gelombang," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.
Wanita yang kerap disapa Ayu itu menambahkan bahwa saat ini belum terpantau adanya pertumbuhan tekanan rendah atau bibit siklon di sekitar Samudera Hindia.
Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap dinamika atmosfer yang dapat berubah.
"Karena saat musim hujan ada potensi angin kencang dan gelombang tinggi akibat pengaruh kondisi lokal, terutama di sore dan malam hari," ungkap Ayu.
Ia juga mengingatkan bahwa angin kencang dan tinggi gelombang di pesisir Jawa Barat cenderung meningkat, sehingga nelayan harus tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang dapat berubah secara tiba-tiba.
"Kalau di selatan, memang cenderung tinggi karena pantai selatan adalah pantai lepas. Jadi, saya sarankan untuk tetap waspada karena kadang sore itu muncul angin kencang tiba-tiba, terutama saat ada awan CB (Cumulonimbus)," terangnya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan juga mengingatkan bahwa ancaman bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di awal tahun 2025.
Ia menyatakan adanya peningkatan curah hujan sebesar 20 persen di berbagai wilayah Indonesia, yang bisa menyebabkan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan tingginya ombak di pesisir pantai.