Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Turun Drastis, Menkes Senang dan Bangga

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, jumlah kecelakaan lalu lintas pada musim mudik Idul Fitri 2025 berada di angka 220 kasus kecelakaan dengan jumlah korban 59 orang.
Budi mengaku senang dengan catatan tersebut karena jumlah kecelakaan dan korban pada musim mudik Lebaran tahun ini turun drastis dibandingkan tahun lalu.
"Saya tadi senang sekali melihat bahwa dibandingkan tahun 2024 datanya dari teman-teman Polri ada 397 kecelakaan. Sekarang (2025) angkanya 220 kecelakaan, ini turunnya 45 persen. Sedangkan yang meninggal turun dari 193 orang menjadi 59 orang. turunnya 69 persen,”’ ujar Budi dalam keterangannya, Rabu.
Menkes menjelaskan, World Health Organization (WHO) menjadikan jumlah kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu indikator kesehatan suatu negara, karena mengakibatkan kematian.
Menurut dia, momen arus mudik dan balik Idul Fitri kerap tmenyebabkan kenaikan angka kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan.
Oleh karena itu, turunnya angka kecelakaan pada momen mudik dan balik lebaran tahun ini menjadi suatu kebanggaan bagi pemerintah dari aspek kesehatan.
Budi memperkirakan angka kecelakaan turun drastis karena lalu lintas arus mudik dan balik yang lancar sehingga pengemudi tidak stres dan tidak kelelahan.
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Purwantono juga ikut mengapresiasi turunnya angka kecelakaan di jalan tol pada musim mudik Lebaran.
Ia menyebutkan, fatalitas di jalan tol turun hingga 72 persen, sementara secara nasional mencapai penurunan 47 persen.
Jumlah korban meninggal di jalan tol jauh lebih sedikit dibanding jalan nasional atau arteri.
Data menunjukkan, dari total 2.605 kejadian kecelakaan, hanya 32 kasus yang terjadi di jalan tol.
"Ini menunjukkan manajemen lalu lintas di tol jauh lebih tertib," kata Rivan.
Diberitakan, arus balik lebaran terpantau sudah berlalu setelah melihat jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta.
Berdasarkan data yang dihimpun Korlantas hingga Selasa (8/4/2025), baru sekitar 74 persen pemudik kembali ke Jakarta.