Angka Kematian Ibu Bayi di Kabupaten Serang Turun dalam 3 Tahun Terakhir
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Serang menurun selama tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Dinkes pada tahun 2022, angka kematian ibu mencapai 54 ibu yang meninggal dunia pasca persalinan.
Kemudian di tahun 2023 menurun menjadi 34 ibu. Adapun pada tahun 2024 hingga bulan Oktober, jumlah ibu yang meninggal hanya 21 orang.
Di sisi lain, untuk angka kematian bayi pada tahun 2023 sebanyak 200 bayi meninggal ,dan tahun ini hanya 106 bayi. Jumlah penurunan AKI/AKB ini merupakan di bawah tingkat nasional.
"Capaian penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Serang lumayan cukup tinggi di bawah tingkat nasional, dan itu kan atas kerja atau peran mereka para kader posyandu," kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).
Hal ini disampaikan usai menghadiri Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dalam Rangka Penurunan Angka Kematian (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui Integritas Pelayanan Kesehatan Primer di Lapangan Tenis Indoor Setda Kabupaten Serang beberapa waktu lalu.
Tatu mengatakan setiap tahun, Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu. "Jadi ketika ada kegiatan seperti ini disampaikan supaya mereka juga lebih semangat, tentunya ucapan terima kasih kita kepada mereka," ucapnya.
Pada momen tersebut, Tatu juga memberikan penghargaan bagi para kader posyandu yang berprestasi dan teladan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atas penilaian dinas kesehatan. "Penghargaan supaya mereka lebih semangat lagi," katanya.
Kepala Dinkes Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi mengatakan kegiatan ini berfokus pada prioritas strategis angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Salah satu programnya, memperkuat layanan integrasi pelayanan kesehatan primer.
"Jadi pelayanan kesehatan primer tersebut diharapkan bisa menurunkan lebih rendah lagi untuk angka kematian ibu dan angka kematian bayi ini, itu yang pertama sasarannya," jelasnya.
"Karenanya, integrasi layanan primer atau ILP berbasis pada masyarakat yang ada di desa dan kecamatan, maka salah satu yang menjadi fokus itu juga adalah kader posyandu. Karena kader ini akan menjadi agen. Nanti agen di dalam menyampaikan informasi, melakukan edukasi, melakukan promosi, dan lain-lain sehingga tentunya perlu adanya peningkatan kapasitasnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, turut hadir pada kegiatan ini yakni, para pejabat eselon II di Lingkungan Pemkab Serang, para camat, para kepala puskesmas se Kabupaten Serang, Anggota DPRD Kabupaten Serang, Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, Ketua TP PKK Kabupaten Serang, Habibah, dan sekitar 500 kader posyandu se Kabupaten Serang.