Antisipasi HMPV, Dinkes Karanganyar Siapkan Ruang Isolasi
SOLO, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), menyiapkan ruang isolasi sebagai antisipasi kasus Human Metapneumovirus (HMPV).
Kepala DKK Karanganyar, Purwati menjelaskan, HMPV merupakan virus yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia.
Hingga saat ini, belum ada kasus HMPV yang teridentifikasi di Karanganyar.
"Saat ini tidak ada temuan kasus itu di Karanganyar," kata Purwati, saat dihubungi awak media, pada Selasa (14/1/2025).
Kendati demikian, DKK Karanganyar gencar melakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat tentang HMPV, baik melalui sosial media maupun lewat kader puskesmas serta PKK.
Selain itu, ruang isolasi yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar juga disiagakan.
Ruang isolasi itu merupakan ruang yang digunakan untuk penanganan kasus Covid-19 beberapa tahun lalu. Kapasitas ruang isolasi tersebut 19 tempat tidur (TT).
"Tempat isolasi sudah ada, dulu yang dipakai untuk covid," jelasnya.
Dia mengimbau masyarakat, tak perlu panik jika memiliki gejala yang mirip dengan HMPV. Gejala HMPV antara lain flu, batuk, demam, sakit tenggorokan hingga sesak nafas.
"Tidak usah panik tetap jaga kesehatan, hidup sehat. Memakai masker di tempat kerumunan," jelasnya.
Purwati meminta masyarakat tetap menerapkan pola hidup sehat, agar tidak terpapar virus tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Jakarta menemukan 79 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh HMPV di Jakarta sejak awal tahun hingga 11 Januari 2025.
Kondisi serupa sebenarnya telah ditemukan di Jakarta sejak 2023. Di mana total ada 213 kasus ISPA akibat HMPV sampai dengan hari ini. Adapun rinciannya adalah 13 kasus pada 2023, 121 kasus pada 2024, dan sementara ada 79 kasus pada 2025.