Apa Itu Banjir Rob? Berikut Penjelasan, Dampak, dan Cara Mencegahnya
JAKARTA, KOMPAS.com - Apa itu banjir rob? Pertanyaan ini mungkin muncul karena banjir rob tengah terjadi di beberapa wilayah Jakarta Utara, di antaranya Muara Angke dan Pluit, sejak beberapa hari terakhir.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh meluapnya air pasang.
Banjir rob adalah fenomena banjir yang terjadi akibat naiknya permukaan air laut yang tinggi, sehingga menyebabkan air laut masuk ke daratan.
Fenomena ini biasanya terjadi di wilayah pesisir yang memiliki permukaan tanah rendah, seperti di Jakarta Utara, Semarang, dan beberapa kawasan pesisir Indonesia lainnya.
Dilansir dari buku Abrasi (2023) karya Santi Kurniasih, rob adalah banjir yang terjadi karena naiknya permukaan air laut.
Rob yang menggenangi daratan dapat terjadi karena tingginya air laut pasang (high water level).
Masalah rob di Indonesia sudah cukup lama dan semakin parah karena adanya penurunan muka tanah serta muka air laut yang tinggi akibat pemanasan suhu Bumi.
Banjir rob terjadi karena tarikan bulan dan matahari menjadi jauh lebih besar dibandingkan pada saat bulan, numi, dan matahari berada satu garis atau pada saat bulan purnama atau bulan baru.
Terdapat beberapa faktor penyebab banjir rob terjadi, berikut di antaranya
Pemanasan global adalah salah satu penyebab utama terjadinya banjir rob. Pemanasan global menyebabkan suhu rata-rata bumi meningkat, yang berpengaruh pada es yang ada di kedua kutub Bumi.
Seiring berjalannya waktu, es yang ada di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair dalam jumlah besar sehingga menyebabkan volume air laut meningkat.
Kenaikan permukaan air laut ini menimbulkan air laut pasang, yang pada akhirnya memicu terjadinya banjir rob di kawasan pesisir.
Pemanfaatan air tanah secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan permukaan tanah, yang berhubungan erat dengan terjadinya banjir rob.
Saat air tanah dieksploitasi secara berlebihan, tanah akan mengalami penurunan yang membuat daerah pesisir semakin rendah dan rentan terhadap banjir rob.
Hutan mangrove memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya banjir rob. Hutan ini berfungsi untuk menahan air saat gelombang pasang datang tiba-tiba.
Jika hutan mangrove dibabat habis, tidak ada lagi penghalang yang dapat mencegah air laut masuk ke daratan, yang akhirnya menyebabkan banjir rob.
Penurunan permukaan tanah, yang sering terjadi akibat pemanfaatan air tanah berlebihan juga berkontribusi pada terjadinya banjir rob.
Semakin rendah permukaan tanah, daerah pesisir akan semakin terbenam di bawah permukaan laut, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya banjir rob.
Membuang sampah sembarangan di sungai dapat menyebabkan sungai menjadi dangkal sehingga debit air yang dapat ditampung menjadi berkurang.
Saat air laut pasang dan meluap, sungai yang dangkal tidak mampu menampung volume air laut, yang akhirnya menyebabkan banjir rob.
Banjir rob mengakibatkan gangguan aktivitas masyarakat, menimbulkan kerugian dan kerusakan, terutama terhadap bangunan, tambak, dan infrastruktur jalan.
Banjir rob adalah keadaan yang masuk dalam kategori bencana karena dapat menyebabkan korban jiwa, kerusakan, lingkungan, kerugian harta benda, dan berdampak psikologis.
Selain itu, banjir rob dapat membawa air asin yang kotor, mencemari lingkungan dan juga air bersih.
Dikutip dari buku Introduction to Coastal Engineering and Management (2000) karya J. William Kamphuis, salah satu solusi paling efektif untuk mengatasi banjir rob adalah dengan membangun tanggul laut.
Tanggul laut berfungsi sebagai penghalang fisik yang melindungi daratan dari pasang air laut.
Contoh penerapan solusi ini adalah pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Jakarta, yang merupakan langkah besar dalam mengatasi dampak banjir rob di kawasan pesisir.
Hutan mangrove memainkan peran penting dalam menahan gelombang pasang dan mencegah erosi. Mangrove bertindak sebagai pelindung alami yang dapat meredam energi gelombang sebelum mencapai daratan.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga kelestariannya antara lain rehabilitasi kawasan mangrove yang rusak serta penghentian alih fungsi lahan pesisir untuk tujuan pembangunan.
Dalam buku Pembangunan dan Bencana di Wilayah Pesisir (2015) karya Sugeng Harianto, perencanaan tata ruang pesisir yang terencana begitu penting.
Daerah dengan ketinggian rendah harus dilindungi melalui perencanaan zonasi yang membatasi aktivitas pembangunan besar di area yang rawan terkena banjir rob.
Langkah yang dapat dilakukan antara lain relokasi permukiman dari daerah rawan banjir rob serta pembangunan drainase yang dirancang untuk mengatasi kenaikan air laut.
Di daerah seperti Jakarta, banjir rob semakin diperburuk oleh penurunan muka tanah akibat penggunaan air tanah yang berlebihan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah mengurangi eksploitasi air tanah.
Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi penyediaan sistem air bersih yang lebih baik untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah, serta penguatan peraturan terkait pengambilan air tanah di kawasan pesisir.
Banjir rob tidak dapat dipisahkan dari dampak perubahan iklim global. Oleh karena itu, adaptasi terhadap kenaikan permukaan laut harus menjadi fokus utama dalam mitigasi dampaknya.
Contoh adaptasi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko banjir rob dan pembangunan rumah yang tahan terhadap banjir di daerah pesisir.
Itulah penjelasan dari apa itu banjir rob. Semoga Anda bisa paham dengan penjelasan di atas.
(Penulis Serafica Gischa, Aris Marfai, Silmi Nurul Utami | Editor Sandro Gatra)