Arah IHSG Usai Sabda Jerome Powell
Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham diproyeksi menghijau setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pernyataan yang bullish terhadap ekonomi Amerika Serikat sehingga menopang prospek aset-aset berisiko.
Dalam New York Times Deal Book Summit di New York, Powell menyatakan ekonomi AS berada dalam kondisi yang sangat baik dan risiko penurunan dari pasar tenaga kerja telah mereda.
Seperti dilansir Bloomberg, Powell juga menyampaikan bahwa pejabat Federal Reserve harus berhati-hati sejalan dengan langkah bank sentral untuk menurunkan suku bunga menuju level yang netral. Menurutnya, hal tersebut harus dilakukan tanpa menstimulasi ataupun menghambat ekonomi AS.
Komentar Powell tersebut tidak banyak mengubah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan dalam pertemuan bulan ini.
Pada Rabu (4/12/2024), index saham utama Amerika Serikat bergerak naik didorong oleh kinerja sektor teknologi yang terapresiasi. Indeks S&P 500 naik 0,61% di level 6.086,49, Nasdaq meningkat 1,3% ke level 19.735,12 dan Dow Jones menguat 0,69% ke level 45.014,04. Ketiga indeks Wallstreet tersebut mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.
Krishna Guha dari Evercore menyampaikan pernyataan Powell tersebut sedikit hawkish tetapi tidak menurunkan ekspektasi pasar bahwa pemangkasan suku bunga pada Desember merupakan base case yang telah diperkirakan sejak lama.
Steve Sosnick dari Interactive Brokers juga melihat pasar modal saat ini berada dalam lingkungan yang ‘risk-on’.
“Bukti menunjukkan bahwa trader telah membeli asuransi terhadap risiko koreksi S&P 500 sebesar 10%, sesuatu yang tidak kita lihat dalam beberapa bulan terakhir,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.
Menurutnya, biaya lindung nilai atau heding terhadap koreksi pasar saham sebesar 10% itu merupakan level yang tertinggi yang dilihatnya dalam 3 tahun terakhir.
Angin segar pernyataan pejabat The Fed itu diharapkan merembet ke pasar Asia, termasuk Indonesia pada pagi ini. Sejumlah analis pun meneropong indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal melanjutkan penguatan pada hari ini, Kamis (5/12/2024).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan IHSG berpotensi menghijau pada hari ini dengan rentang pergerakan di level 7.202—7.389.
Menurutnya, IHSG kembali mengonfirmasi kenaikan lanjutan setelah teknikal rebound yang terjadi.
“Hal ini menunjukkan bahwa IHSG masih memiliki potensi besar untuk kembali mengalami kenaikan hingga akhir tahun, peluang koreksi minor masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian,” ujarnya dalam catatan yang diterima Bisnis, Kamis (5/12/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik 1,82% atau 130,74 poin menuju 7.326,76 hingga akhir perdagangan Rabu (4/12/2024). Sepanjang tahun berjalan 2024, IHSG menguat tips 0,74%.
Pada perdagangan hari ini, dia menyarankan investor untuk mencermati saham ASII, ASRI, PWON, BBRI, BBCA, GGRM, TLKM, CTRA, BINA, JSMR, dan UNVR.
Terpisah, Tim Analis MNC Sekuritas melihat penguatan IHSG pada perdagangan kemarin diikuti oleh munculnya volume pembelian. Investor asing tercatat membukukan beli bersih atau net buy senilai Rp744,64 miliar.
Secara teknikal, penguatan IHSG dinilai mampu menembus resistance trendline. IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (2), sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7.373-7.471.
“Cermati akan adanya retrace dalam jangka pendek, di mana IHSG akan menguji 7,182-7.256,” tulisnya dalam riset.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada rentang support 6.896—6.998 dan resistance 7.337–7.450.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi speculative buy untuk saham ASII dengan target harga Rp5.300—Rp5.475. Sementara itu, rekomendasi buy on weakness disematkan untuk saham BFIN dengan target harga Rp980—Rp1.010, INKP dengan target harga Rp7.825—Rp8.050, dan TPIA dengan target harga Rp8.200—Rp8.775 per saham.