ASN Wanita di Tasikmalaya Histeris Saksikan Detik-detik Rampok Minimarket Bersenjata Ditangkap

ASN Wanita di Tasikmalaya Histeris Saksikan Detik-detik Rampok Minimarket Bersenjata Ditangkap

TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Nina, seorang ASN, mengaku histeris saat dia bersama rekannya menyaksikan kejadian aksi perampokan di gerai Indomaret Jalan Aboh, samping Gedung Balaikota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025).

Ketika itu Nia sedang berada di kompleks Kantor Wali Kota Tasikmalaya.

"Dor, dor, dor, tiga kali ditembakkan. Saya kaget bersama rekan-rekan lainnya yang merekam video kejadian itu," ujar Nina, Jumat (10/1/2025).

Petugas Satpol PP Kota Tasikmalaya, Amal Aulia Saparulloh, yang turut menangkap pelaku, menceritakan awal mula kejadian.

"Kami sedang minum kopi di warung sebelah Indomaret sekitar pukul 08.00 WIB. Tiba-tiba, pegawai Indomaret keluar dengan badan dipenuhi lakban hitam sambil berteriak meminta tolong, ‘Rampok, rampok,’" jelas Amal.

Saat mencoba kabur menggunakan motor, pelaku menembakkan senjatanya ke arah Amal dan pegawai Indomaret.

"Tapi saat meletuskan senpi ke arah saya, hanya asap saja dan suara letusan. Kalau pelurunya enggak ada. Di sana, saya dan rekan-rekan langsung menangkapnya," tambah Amal.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, membenarkan penangkapan pelaku. "Pelaku sudah diamankan dan masih diselidiki kasusnya," kata Herman.

Herman menjelaskan, pelaku menggunakan motor Honda Vario berpelat nomor palsu dan membawa uang Rp 1,9 juta serta 50 lembar materai dari laci kasir. Selain itu, pelaku juga mencabut DVR CCTV di lokasi kejadian.

"Kami menduga pelaku sudah lihai dalam aksinya. Saat ini, kami sedang menggali apakah ada TKP lain sebelumnya," ujar Herman.

Salah satu karyawan Indomaret, Nurfadilah (22), mengungkapkan pelaku berpura-pura membeli jas hujan sebelum menodongnya.

"Saya kaget pas ditodong. Pelaku meminta saya menunjukkan lokasi brankas sambil menodongkan senjata. Setelah itu, saya disekap menggunakan selotip dan ties," jelas Nurfadilah.

Kepala toko, Ipan Pirmansyah, juga menjadi korban. Ia sempat ditodong saat mencoba menyelamatkan Nurfadilah. "Pelaku meminta saya membuka brankas, tapi saya tidak tahu kodenya. Dia lalu mengambil uang di laci kasir," ujar Ipan.

Meski menimbulkan kepanikan, senjata yang digunakan pelaku ternyata hanya soft gun yang tidak mengeluarkan peluru.

"Dorongan asap dan suara letusan itu membuat orang panik, tapi senjata ini tidak berpeluru," kata Herman.

Polisi telah mengamankan seluruh barang bukti dan memeriksa saksi-saksi untuk mendalami kasus ini. Pelaku kini ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sumber