Assad Kabur ke Moskow, Apa yang Terjadi di Suriah?

Assad Kabur ke Moskow, Apa yang Terjadi di Suriah?

Presiden Suriah Bashar al-Assad kini berada Moskow, Rusia, setelah melarikan diri dari ibu kota, Damaskus. Assad melarikan diri ketika kelompok pemberontak menyerbu dan menguasai ibu kota akhir pekan lalu.

Pasukan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Damaskus menyatakan ibu kota "sudah dibebaskan" dari penguasa lama Bashar al-Assad saat pasukan pemerintah dilaporkan mundur pada Minggu (08/12).

Abu Mohammed al-Jawlani, pemimpin kelompok HTS yang memelopori penggulingan Assad, mengatakan kepada massa yang bersorak di sebuah masjid di Damaskus bahwa ini adalah "kemenangan bagi seluruh negara Muslim" dan menjadi "halaman baru" bagi negara-negara di kawasan.

Ia mengatakan bahwa Suriah sebelumnya menjadi "taman bermain bagi ambisi Iran" di bawah Assad, namun hari ini semua orang dapat "bernapas dengan bebas".

Laporan-laporan menyebutkan Assad telah meninggalkan Damaskus. Dia dan keluarganya diklaim berada di Moskow, menurut laporann kantor berita pemerintah Rusia, mengutip sumber di Kremlin.

Laporan tersebut juga mengatakan Assad dan keluarganya diberi suaka oleh Rusia. Akan tetapi, BBC belum dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen.

ReutersLaporan-laporan menyebutkan Assad telah meninggalkan Damaskus setelah digulingkan kelompok pemberontak.

Perdana Menteri (PM) Suriah, Mohammed Ghazi al-Jalali, mengatakan dia tetap berada di Damaskus dan bahwa dia siap membantu melakukan upaya yang terbaik demi rakyat Suriah.

Dia juga menginginkan pemilihan umum yang bebas di Suriah untuk menentukan siapa pemimpin Suriah yang baru.

Ghazi al-Jalali mengatakan hal itu dalam wawancara dengan Al-Arabiya yang dikutip Reuters.

ReutersWarga Ibu kota Damaskus merayakan berakhirnya kekuasaan Bashar al-Assad.

Dia juga mengaku telah melakukan kontak dengan pemimpin pemberontak, Abu Mohammed al-Jawlani tentang masa transisi.

Dalam pidato yang disiarkan di media sosial, Mohammed Ghazi al-Jalali juga mengatakan bahwa Suriah "dapat menjadi negara normal yang membangun hubungan baik dengan tetangganya dan dunia".

ReutersKelompok pemberontak dan sebagian warga Kota Homs merayakan berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

Sebelumnya baku tembak dilaporkan terjadi di pusat ibu kota Suriah, Damaskus.

Ini terjadi ketika kelompok pemberontak yang menentang pemerintahan Presiden Assad melanjutkan serangan kilat mereka di seluruh negeri.

Klaim kelompok pemberontak bahwa Damaskus telah mereka kuasai terjadi setelah mereka mengaku telah "membebaskan sepenuhnya" kota Homs.

Getty ImagesDi ibu kota Suriah, Damaskus, masyarakat merayakan keberhasilan kelompok oposisi mendepak Presiden Assad dari kursinya.

Saat pasukan pemberontak menyerbu Suriah, mereka membebaskan tahanan dari penjara pemerintah.

Rekaman video menunjukkan para tahanan dibebaskan dari penjara Saydnaya yang terkenal di Suriahtermasuk seorang anak kecil yang ditahan bersama ibunyasetelah pemberontak menguasai negara tersebut.

Anak tersebut terlihat dalam rekaman video unggahan Asosiasi Tahanan dan Orang Hilang di Penjara Sednaya (ADMSP) yang berbasis di Turki, memperlihatkan para perempuan dibebaskan dari tahanan tersebut.

"Dia (Assad) telah jatuh. Jangan takut," ucap suara daralam video tesebut, yang tampaknya mencoba meyakinkan para perempuan bahwa kini mereka aman.

Video yang diverifikasi oleh kantor berita AFP menunjukkan warga Suriah bergegas untuk melihat apakah kerabat mereka termasuk di antara mereka yang dibebaskan dari Saydnaya, tempat ribuan pendukung oposisi dikatakan telah disiksa dan dieksekusi di bawah rezim Assad.

BBC

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

BBC

Sepanjang perang saudara, yang dimulai pada 2011, pasukan pemerintah menahan ratusan ribu orang di kamp-kamp tahanan.

Di sana, menurut sejumlah kelompok hak asasi manusia, penyiksaan merupakan hal yang biasa.

Pada 2022, sebuah laporan mencatat lebih dari 30.000 tahanan telah dieksekusi atau meninggal akibat penyiksaan, kurangnya perawatan medis, atau kelaparan pada periode 2011-2018.

Warga ibu kota Damaskus masih mencoba memahami peristiwa yang telah terjadi di negara itu.

"Untuk pertama kalinya, ada perasaan kebebasan yang sesungguhnya," kata seorang warga kepada BBC.

"Ini adalah perasaan yang belum pernah kami alami sebelumnya, dan ini mengejutkan kami," ujarnya.

Dia meminta agar namanya disamarkan demi alasan keamanan.

Baca juga

Rekaman video telah beredar di media sosial yang memperlihatkan sejumlah warga di pusat kota Damaskus merayakan jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad.

"Jalan-jalan di luar dipenuhi dengan perayaan. Di Alun-alun Umayyah, orang-orang merayakan dengan cara yang begitu damai. Mereka menyalakan kembang api. Ya, kami mendengar beberapa tembakan, tetapi sebagian besar adalah kembang api," katanya.

"Apa yang kami rasakan benar-benar menyerupai apa yang kami rasakan selama revolusi yang dimulai pada tahun 2011. Ini adalah kelanjutan dari mimpi yang telah dimulai tahun itu."

Getty ImagesTiga orang perempuan warga Damaskus merayakan berakhirnya kekuasaan Presiden Assad dengan mendatangi salah-satu lokasi di tengah kota.

Warga Suriah yang mengungsi secara paksa ke luar negeri telah menggunakan media sosial untuk merayakan berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

"Ya Tuhan, saya tidak bisa berhenti menangis. Saya membayangkan hari ketika saya kembali," tulis aktivis HAM asal Suriah, Rima Flihan di halaman Facebook-nya.

Menurut UNHCR, Suriah mengalami krisis pengungsi terbesar di dunia.

Getty ImagesWarga merayakan keberhasilan kelompok pemberontak merebut kota Damaskus, Suriah, pada 8 Desember 2024.

Organisasi PBB yang menangani pengungsi itu memperkirakan bahwa sekitar 6,6 juta orang Suriah terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak 2011.

Lantaran informasi perkembangan terbaru di Suriah terus berdatangan hingga dini hari, 8 Desember 2024, banyak yang mengatakan mereka tidak bisa tidur.

"Bagaimana kami bisa tidur, ketika mendengar negara kami saat ini sudah dibebaskan," kata seorang pengguna media sosial.

Getty ImagesSejumlah anggota kelompok oposisi merayakan keberhasilan mereka menguasai Ibu Kota Damaskus.

Sebagian besar menyatakan ketidakpercayaan mereka pada perubahan yang berlangsung cepat di Suriah.

Ketika pasukan oposisi tiba di Damaskus, banyak pengguna mengunggah video perayaan kubu oposisi itu. Sebagian warga Suriah di pengasingan mengaku meneteskan air mata bahagia.

Banyak yang merayakan peristiwa itu, terutama ketika beredar berita bahwa pasukan oposisi mengambil alih penjara Saydnaya di dekat Damaskus, dan membebaskan puluhan ribu tahanan politik yang ditahan di sana.

"Ini adalah hari yang kita semua tunggu-tunggu," tulis seorang pengguna.

"Suriah saat ini untuk orang Suriah," kata yang lain.

Berita ini akan terus diperbarui.

Sumber