Ayah Siswa Korban Guru SMP di Bogor: Anak Saya Dipukuli karena Ngobrol
Siswa kelas 3 SMP di Kota Bogor diduga menjadi korban pemukulan oleh gurunya dan kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Dugaan pemukulan terjadi ketika siswa diminta mengikuti salat berjemaah di majelis.
"Alasannya itu, jadi anak saya itu ngobrol di majelis di belakang kursi sama teman-temannya. Karena anak saya sebagai ketua kelas, kemudian dipanggillah sama wali kelasnya itu," kata ayah kandung korban, Muhamad Umar (39), ditemui di Polresta Bogor Kota, Selasa (29/10/2024).
"Sambil dijewer ‘kamu sebagai ketua kelas harusnya kasih contoh yang baik sama teman-temannya, mau (dijewer) lagi nggak?’ Terus dijawab ’nggak’ sama anak saya, terus malah langsung dihajar sampai pingsan," sambungnya.
Umar menambahkan kegiatan belajar di SMP tersebut tidak hanya mengutamakan pendidikan formal. Siswa juga diminta melanjutkan belajar agama hingga menjelang sore hari.
"Kejadiannya pas Zuhur, karena di situ kan pendidikan berbasis kayak pesantren, harus ikut salat Zuhur, istirahat, setelah itu belajar lagi, belajar agama," kata Umar.
Oknum guru SMP di Kota Bogor dilaporkan ke polisi karena diduga menganiaya salah satu siswa di dalam lingkungan sekolah. Pelaku sempat berdalih korban terluka akibat jatuh di kamar mandi.
"Jadi kejadiannya Senin ( 21/10), (korban) pulang ke rumah dalam keadaan babak belur. Dari pihak sekolah bilang (korban) jatuh dari kamar mandi," kata ayah kandung korban, Muhammad Umar (39), saat ditemui di Polresta tadi.
"Tapi di hari Selasa, ada murid dan ortu murid yang mengatakan bahwa anak saya itu bukan jatuh dari kamar mandi, tetapi dihajar sampai pingsan, terus setelah pingsan itu ditendang," sambungnya.