Badan dan Kepala Mayat di Muara Baru Dibuang Terpisah 600 Meter, Kriminolog: Ada Indikasi Pelaku Mengintimidasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Haniva Hasna, menilai langkah pemutilasi wanita berinisial SH (40), Fauzan Fahmi (43), membuang badan dan kepala korban secara terpisah sejauh 600 meter bisa saja merupakan bentuk intimidasi.
Diketahui, bagian tubuh SH ditemukan di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin, Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara Selasa (29/10/2024) pukul 10.00 WIB.
Sementara itu, bagian kepala SH ditemukan di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa pukul 24.00.
"Kenapa (bagian kepala dan tubuh korban) dibuang, tetapi tidak jauh? Ada indikasi si pelaku itu melakukan hal ini karena untuk mengintimidasi. Nah intimidasinya itu entahlah kepada siapa, entah kepada korban itu sendiri atau orang-orang di lingkungan terdekat dari korban," ungkap Haniva dalam program Kompas Petang, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.
Menurut Haniva, secara logika harusnya Fauzan membuang bagian kepala maupun jasad korban sejauh-jauhnya, tidak berdekatan satu sama lain.
Dengan begitu, penemuan bagian tubuh korban akan menjadi sulit dilakukan.
"Tapi kalau (dibuangnya) dekat berarti kan ada indikasi-indikasi tertentu, siapa tahu pelakunya ingin mengintimidasi keluarga atau lingkungan sekitar dari korban itu sendiri," ujar Haniva.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita tanpa kepala ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bernama Denni Zaelani (34) mengatakan, keberadaan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
"(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau ngopi terus ngadem di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya," ucap Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
Merasa penasaran, Denni akhirnya mengangkat buntalan karung yang mengambang di air ke daratan.
Namun, ia tak berani membuka buntalan karung itu sampai akhirnya memilih untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
"Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh," ujar Denni.
Denni melihat mayat wanita tanpa kepala itu dibungkus lima lapisan.
"Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat," ucap Denni.
Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap. Darah di tubuh korban juga terlihat masih segar.
Saat ditemukan, mayat wanita itu hanya mengenakan baju.
Pada hari yang sama, polisi menemukan bagian kepala sekitar pukul 24.00 WIB di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.