Bagaimana Peristiwa Mencekam Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Terjadi?
JAKARTA, KOMPAS.com - Tragedi penembakan yang mengakibatkan kehilangan nyawa terjadi di rest area kilometer (KM) 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 04.30 WIB.
Peristiwa ini menewaskan Ilyas Abdurrahman (48), seorang bos rental mobil yang terkena luka tembak di dada dan tangan.
Sementara itu, Ramli Abu Bakar (59), anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI), mengalami luka tembak serius yang menembus perut.
Meski keduanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, hanya Ramli yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta setelah dirujuk dari RSUD Balaraja.
Sampai saat ini, terungkap bahwa empat pelaku terlibat dalam penembakan ini, terdiri dari dua orang sipil dan dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).
Keempat pelaku sudah ditangkap dan ditahan, dan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) bersama Kepolisian RI dijadwalkan akan menggelar jumpa pers mengenai perkembangan kasus ini pada Senin, 6 Januari 2025.
Peristiwa penembakan ini bermula pada Senin, 30 Desember 2024, ketika seorang pria bernama Ajat Sudrajat menyewa mobil Honda Brio dari Makmur Jaya Rental Mobil milik Ilyas.
Ia berjanji untuk mengembalikan mobil tersebut setelah tiga hari, yaitu pada Kamis, 2 Januari 2025.
Namun, pada Rabu, 1 Januari 2025, mobil tersebut sudah berpindah tangan.
Hal ini diketahui ketika Ilyas dan timnya menemukan bahwa dua dari tiga perangkat global positioning system (GPS) yang terpasang di mobil itu dicopot di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.
Setelah berupaya menghubungi Ajat tanpa hasil — karena Ajat memblokir nomor WhatsApp Ilyas — Ilyas dan timnya pun melacak keberadaan mobil menggunakan GPS dan mengejarnya ke Pandeglang.
Namun, saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, salah satu pelaku menodongkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU, mengakibatkan situasi semakin mencekam.
Ilyas beserta tim mengejar mobil tersebut ke wilayah Kabupaten Pandeglang setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir.
Mereka berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi. Namun, salah satu pelaku yang berada di dalam mobil menodongkan senjata api. Berdasarkan pengakuan korban, saat itu pelaku mengaku sebagai anggota TNI AU.
Situasi semakin mencekam saat mobil lain bermerek Daihatsu Sigra berwarna hitam menabrak menabrakkan kendaraannya ke arah tim Makmur Jaya. Pelaku itu lantas kabur.
Pengejaran berlanjut. Ilyas, Agam, dan tim kembali melacak melalui GPS yang masih terpasang. Mereka melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Labuan, Carita, hingga Kecamatan Anyar, Kabupaten Serangan, Banten.
Mereka sempat menyambangi Polsek Cinangka di Sindanglaya, Cinangka, Kabupaten Serang, untuk meminta pendampingan mengingat pelaku membawa senjata api.
Namun, pendampingan tersebut ditolak setelah petugas mendapatkan konfirmasi dari Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan.
"Jadi kami itu minta pertolongan ke Polsek Cinangka untuk mendampingi saya padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih dari Polsek itu," ujar Rizky Agam S saat ditemui di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025) malam.
Tanpa pendampingan polisi, pengejaran berlanjut ke arah Cilegon, Banten. Di sana, Ilyas, Agam, dan tim menghubungi ARMI untuk pendampingan.
Di tengah peristiwa menegangkan saat pengejaran, situasi berubah menjadi tragedi saat mereka mendekati rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Mobil Honda Brio berhenti di sebuah minimarket rest area. Namun, pelaku dari mobil Daihatsu Sigra berwarna hitam melepaskan tembakan yang mengakibatkan Ilyas terluka.
"Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali," ungkap anak pertama Ilyas, Agam Muhammad (26), saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
"Saya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya mendapati ayah saya sudah terkena tembakan," lanjut Agam.
Meski Ilyas dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Ramli juga mengalami luka tembak serius dalam insiden tersebut, sementara Ajat, penyewa mobil Honda Brio, tidak berada di lokasi saat penembakan terjadi.
Setelah insiden penembakan, pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa rekaman closed-circuit television (CCTV).
Kepolisian Resor (Polres) Pandeglang menangkap Ajat di lokasi persembunyiannya pada Jumat, 3 Januari 2025.
Ajat diduga menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) palsu untuk menyewa mobil Honda Brio tersebut.
Setelah penangkapan Ajat, Polres Pandeglang menyerahkannya ke Polresta Tangerang untuk penanganan lebih lanjut.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga mengonfirmasi instansinya telah menangkap pelaku penembakan yang merupakan prajurit TNI AL. Ia berjanji akan menindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sementara itu, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan juga sedang dalam pemeriksaan oleh Propam Polres Cilegon.
Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai hasil dari pemeriksaan tersebut atau jumlah prajurit TNI yang terlibat dalam insiden penembakan ini.