Bahlil Pamer 8 Kader Golkar di Kabinet Prabowo, Singgung Era Ical-JK
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia membuka acara bimbingan teknis (Bimtek) Partai Golkar menjelang HUT Partai ke-60 yang akan diselenggarakan besok. Bahlil menyampaikan ke seluruh legislator Partai Golkar se-Indonesia terkait peran partai di Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Acara ‘Upgrading Nasional Legislator Partai Golkar’ terselenggara di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024). Acara Bimtek ini dihadiri lebih dari 2.000 legislator tingkat DPRD hingga DPR RI dari Partai Golkar.
"Dalam momentum pemerintahan kali ini diberikan kepercayaan oleh Bapak Presiden dan Wakil Presiden untuk menjadi anggota kabinet kurang lebih sekitar 8 orang menterinya," kata Bahlil dalam pemaparannya uang disambut tepuk tangan oleh kader.
Bahlil mengatakan ada satu Menko dari partai, satu Gubernur Lemhannas yang diwakili oleh Ace Hasan Syadzily hingga 3 wakil menteri di Kabinet Merah Putih. Bahlil sempat mempertanyakan perolehan menteri itu kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Ical sendiri merupakan mantan Ketum Golkar.
"Satu Menko, satu gubernur tanpa pilkada, yaitu Gubernur Lemhannas, 3 wakil menteri. Saya tadi tanya kepada para senior. Terutama Bang Ical, yang hadir di sini yang mantan Ketua Umum Bang Ical. ‘Bang waktu Abang jadi Ketum berapa menterinya?" ujar Bahlil.
Ical pun menjawab pertanyaan Bahlil mengatakan 5 menteri pada saat ia memimpin Golkar. Bahlil juga menyinggung kala kepemimpinan Jusuf Kalla di partai.
"Lima, Lil (pernyataan Aburizal ke Bahlil). Oh, berarti saya tanya di zamannya Pak JK waktu jadi Wapres, berapa menteri dari Golkar?" tanya Bahlil.
"Datanya belum lengkap, tapi yang saya dapat informasi adalah sejak pascareformasi kali ini menterinya Golkar yang paling banyak dalam periode Pak Prabowo sama Pak Gibran," tambahnya.
Ia mengatakan perolehan itu harus disyukuri oleh seluruh kader. Ia mengingatkan untuk memprioritaskan suara rakyat dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan.
"Dan ini adalah sebuah hal yang harus kita syukuri karena ini bagian dari implementasi doktrin karya-karyaan. Namun saya ingin menyampaikan bahwa kita harus mempergunakan jabatan ini dengan baik, harus mengedepankan kepentingan umum, kepentingan negara, kepentingan kesejahteraan rakyat di atas kepentingan pribadi," ujar Bahlil.
"Jadi urusan elektoral itu biarlah kerja-kerja partai, dan urusan menteri jangan bicara elektoral. Kalau memang ada itu hanya bagian daripada multiple effect daripada keberadaan kita. Tapi tujuan kita membantu Presiden Pak Prabowo dan Wakil Presiden Pak Gibran untuk kesejahteraan rakyat bangsa dan negara," imbuhnya.