Bangun Jejaring Global, GP Ansor Belajar Ekonomi China di Shanghai
KOMPAS.com – Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menghadiri China Economic and Social Forum 2024 yang diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok, Kamis (7/11/2024).
Ia hadir bersama Ketua Bidang Hubungan Internasional GP Ansor, Dianta Sebayang, yang juga pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Jakarta, serta Wasekjen Bidang Hubungan Internasional, Budy Sugandi, alumni doktoral dari Southwest University, China,
Forum ini, yang memasuki tahun ke-19, diselenggarakan oleh China Economic and Social Council (CESC) dengan tema utama "Building a Community with a Shared Future for Mankind, Working Together to Make a Modern World".
Tujuan utama forum ini adalah untuk mendorong sinergitas global dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif serta memperkuat kerja sama internasional demi menciptakan perdamaian dan kemakmuran bersama.
CESC berfungsi sebagai think tank tingkat tinggi yang berada di bawah naungan Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC). Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2006, forum ini telah menjadi platform strategis bagi para pemimpin dunia, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor untuk membahas isu-isu global penting. Fokus utama forum ini adalah menciptakan kerja sama internasional yang berkelanjutan dan konstruktif.
Tahun ini, forum terbagi menjadi dua sesi paralel. Sesi pertama berjudul “Promoting Equal, Orderly Multi-polarization, and Inclusive Economic Globalization”, yang membahas langkah-langkah menuju sistem ekonomi global yang lebih adil dan terstruktur. Sesi kedua, dengan tema “Working for a Modernized World of Peaceful Development, Mutually Beneficial Cooperation, and Common Prosperity”, menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam menciptakan dunia yang damai dan makmur.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Addin, ketua Umum GP Ansor, menyampaikan bahwa organisasi yang dipimpinnya harus terus memperkuat jejaring internasional.
Menurutnya, ini sangat penting untuk memperkuat manajemen rantai pasok (supply chain management) sumber daya kader GP Ansor, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Kita ingin memahami dan belajar langsung bagaimana transformasi masyarakat bukan sekadar mimpi, melainkan kenyataan, seperti yang terjadi di Shanghai," ungkap Gus Addin.
Gus Addin juga menekankan bahwa Shanghai, sebagai kota terbesar di China, memiliki potensi luar biasa berkat keinginannya untuk terus berinovasi, khususnya dalam bidang teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan energi terbarukan.
"Kekuatan Shanghai terletak pada keinginan kuat kota ini untuk terus berinovasi," tegas Gus Addin dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).
Dengan semangat inovasi dan visi global yang dimiliki Shanghai, Gus Addin berharap GP Ansor dapat terus berkembang dan tidak terlena dengan potensi besar yang sudah dimilikinya.
"Ansor harus terus berinovasi dan berkembang, seperti halnya gedung tertinggi kedua di dunia yang berada di Shanghai," ujarnya, mengibaratkan cita-cita organisasi ini dengan kemegahan dan perkembangan pesat kota tersebut.
China Economic and Social Forum 2024 juga menegaskan komitmen China dalam membangun komunitas global yang berbasis pada perdamaian dan kemakmuran bersama. Forum ini menjadi jembatan untuk menciptakan solusi inovatif terhadap tantangan global serta memperkuat fondasi pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Dengan adanya partisipasi GP Ansor, diharapkan semakin banyak pemimpin dan organisasi dari Indonesia yang terinspirasi untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam berbagai sektor, guna mencapai pembangunan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi umat manusia.