Banjir Bandang, SDN Hijrah Sumbawa Bagikan Rapor di Kelas Kotor Becek

Banjir Bandang, SDN Hijrah Sumbawa Bagikan Rapor di Kelas Kotor Becek

SUMBAWA, KOMPAS.com - Puluhan siswa di SDN Hijrah, Desa Usar Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai membersihkan ruang kelas dari lumpur dan genangan air sejak Jumat (20/12/2024) sore.

Mereka bekerja sama untuk menangani sisa banjir bandang yang mengotori sekolah tempat mereka belajar.

Tak langsung rampung. Pada Sabtu (21/12/2024) pagi, para siswa tersebut masih kembali membantu guru membersihkan sekolah.

Uniknya, hal ini dilakukan di tengah kegiatan pembagian rapor semester ganjil.

"Kami hari ini pembagian rapor. Saya dan teman-teman datang lebih pagi bantu ibu guru bersihkan kelas dari lumpur dan sisa genangan banjir," ujar Rani (9), siswi kelas III SDN Hijrah.

Tak hanya siswa, wali murid juga ikut serta membersihkan sekolah sambil mengambil rapor anak-anak mereka.

"Iya betul hari ini jadwal pembagian rapor. Jadi saya datang ambil rapor anak saya," kata Atun, salah satu orangtua siswa.

Meski telah dibersihkan, kondisi sekolah saat ini masih becek dengan genangan air di beberapa sudut ruangan dan halaman.

Atun menyebut, banjir bandang telah berdampak pada Desa Usar Mapin sejak sore hingga malam hari kemarin.

"Alhamdulillah sudah surut, hanya beberapa lokasi masih tergenang," ungkap dia.

Kepala Sekolah SDN Hijrah, Mus Muliana menjelaskan, dampak banjir menyebabkan beberapa barang, termasuk perangkat elektronik dan buku, rusak.

Meskipun dalam kondisi serba terbatas, pembagian rapor tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

"Alhamdulillah pembagian rapor kami lakukan hari ini. Kami juga sedang inventarisasi terkait barang elektronik yang rusak akibat banjir bandang," sambung Mus.

"Kami hanya selamatkan yang penting saja tadi malam, termasuk rapor siswa yang dibagikan hari ini," kata dia.

Mus juga menyebutkan, hari ini adalah hari terakhir masuk sekolah sebelum liburan semester.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Sumbawa, Irawan Subekti, saat meninjau lokasi yang terdampak, menyatakan, pemerintah masih melakukan pendataan, terutama di fasilitas umum dan sekolah-sekolah yang terkena dampak.

"Nanti akan berkoordinasi untuk membantu perbaikan terutama sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana banjir bandang di kecamatan Alas Barat," kata Irawan.

Banjir bandang yang disebabkan oleh luapan Sungai Lekong telah mengakibatkan 2.200 jiwa warga terdampak.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, desa-desa yang terdampak termasuk Mapin Kebak, Usar Mapin, Lekong, Mapin Beru, dan Labuhan Mapin.

Banjir menggenangi rumah warga hingga mencapai ketinggian 80-100 centimeter, serta merusak fasilitas umum dan pagar-pagar rumah.

"Kami masih lakukan pendataan pada rumah, fasilitas umum termasuk sekolah yang terdampak banjir di kecamatan Alas Barat," ungkap Kepala BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat.

Sejauh ini, bantuan makanan cepat saji, air minum, dan selimut telah disalurkan kepada warga terdampak, dan dapur umum juga didirikan di beberapa desa yang terkena banjir.

"Kami akan terus berupaya memberikan bantuan kepada warga dan sekolah yang terdampak," kata Nurhidayat.

Sumber