Banjir Bandang Sumbawa Barat: 250 KK Terdampak dan Jembatan Putus

Banjir Bandang Sumbawa Barat: 250 KK Terdampak dan Jembatan Putus

SUMBAWA, KOMPAS.com - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (20/12/2024) sore hingga Sabtu (21/12/2024) pagi, mengakibatkan 250 Kepala Keluarga (KK) terdampak di tiga kecamatan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KSB, Abdul Hamid mengungkapkan, pihaknya masih mendata dan memonitoring dampak dari kejadian tersebut.

Titik-titik banjir terpantau di Komplek KTC (Kantor Bupati) dan Desa Labuan Lalar di Kecamatan Taliwang, Desa Seteluk Tengah di Kecamatan Seteluk, serta Desa Kiantar di Kecamatan Poto Tano.

"Selain itu, satu jembatan yang menghubungkan Bertong ke Belisung di Kecamatan Taliwang juga putus akibat derasnya arus banjir," kata Hamid saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan, banjir berlangsung tidak terlalu lama, hanya sekitar 20 hingga 30 menit, sebelum akhirnya surut.

Hamid menambahkan, banjir di KTC disebabkan air hujan yang turun dari gunung.

"Drainase di lokasi tersebut mampet karena masih dalam tahap pengerjaan, sehingga belum maksimal dan terhalang material. Dampaknya, jalan protokol pusat perkantoran tergenang air," beber dia.

Sementara itu, banjir terparah terjadi di Kecamatan Poto Tano, di mana air menggenangi rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa, sekitar 80 cm.

Banjir ini juga merusak fasilitas umum dan pagar-pagar rumah.

"Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat banjir," tambah Hamid.

Tim BPBD KSB terus melakukan asesmen untuk mendapatkan data lengkap mengenai jumlah warga terdampak dan kerugian material.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat curah hujan masih tinggi. Kami bersama TNI, Polri, dan masyarakat telah menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat guna membantu warga yang terdampak," pungkasnya.

Sumber