Banjir Banyubiru Semarang, Jebolnya Tanggul Sungai Klegung Bukan Cuma karena Hujan
UNGARAN, KOMPAS.com - Tanggul Sungai Klegung yang terletak di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang jebol pada Selasa (10/12/2024) pukul 18.30 WIB, mengakibatkan banjir setinggi perut orang dewasa.
Kejadian ini menyebabkan dua orang mengalami luka dan 249 warga terdampak, dengan rumah-rumah mereka dipenuhi lumpur, batuan kali, dan kotoran.
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening menjelaskan bahwa jebolnya tanggul tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
"Selain faktor cuaca karena curah hujan yang tinggi, penyebab jebolnya tanggul ini adalah sedimentasi. Sedimentasi di sungai tersebut terhitung tinggi, dan kondisi ini semakin diperparah karena ada proyek pengerjaan talud," ujarnya pada Kamis (12/12/2024).
Bondan menambahkan, pengerjaan talud menyebabkan banyak material yang mengakibatkan air meluap dan tanggul jebol.
"Ini sementara ditangani secara darurat agar warga Dusun Ngendo aman terlebih dulu," kata Bondan.
Ia juga menekankan pentingnya analisis mendalam dari instansi terkait, seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami dari DPRD siap memberikan support sesuai kewenangan, nanti bisa dibantu fasilitasi pengadaan anggaran untuk penanganan," ungkapnya.
Saat ini, fokus utama adalah penanganan tanggap darurat untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir.
"Harapannya, dalam waktu secepatnya kehidupan warga bisa kembali normal, petugas juga bertindak mengamankan aliran sungai," paparnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengungkapkan bahwa mulai hari ini penanganan banjir di Dusun Ngendo difokuskan pada pembersihan material yang berada di jalan-jalan kampung.
"Kami mengerahkan alat berat excavator untuk menyingkirkan batu-batu yang berserakan di jalan," ujarnya.
Menurut Alexander, seluruh warga terdampak banjir sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Penanganan dilakukan secara lintas sektor, termasuk dari relawan, PMI, BPBD, dan TNI-Polri," kata dia.