Banjir di Kalteng Landa 5 Daerah, 3 Kabupaten Tetapkan Status Darurat, Mana Saja?

Banjir di Kalteng Landa 5 Daerah, 3 Kabupaten Tetapkan Status Darurat, Mana Saja?

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Banjir melanda 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Banjir terjadi seiring dengan perkembangan curah hujan yang terjadi sejak pertengahan Oktober lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib menyampaikan bahwa banjir yang terjadi di Kalteng melanda 5 daerah.

Data ini berdasarkan laporan dari BPBD kabupaten/kota, update Rabu (11/12/2024) hingga pukul 20.00 WIB.

“Lima daerah itu di antaranya Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Katingan,” beber Toyib kepada awak media melalui laporan tertulisnya, Kamis (12/12/2024).

Toyib merinci, banjir yang terjadi di Kota Palangka Raya terjadi selama 19 hari, terhitung sejak 23 November 2024 sampai hari ini.

KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI Rusdiana (60), warga bantaran Sungai Kahayan, Gang Sepakat, Kota Palangka Raya, saat menunjukkan bekas genangan banjir tertinggi yang pernah melanda rumahnya, Senin (2/12/2024).

Banjir di ibu kota Kalteng ini merendam 18 kelurahan yang berada di Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Pahandut, dan Kecamatan Sebangau.

“Adapun total masyarakat yang terdampak sebanyak 8.229 KK atau 28.514 jiwa, fasilitas umum yang terdampak 66 unit, bangunan rumah terendam 3.905 Unit, dan sarana pendukung lainnya sebanyak 3 unit,” sebutnya.

Banjir di Kabupaten Pulang Pisau terjadi selama 16 hari, terhitung sejak awal kejadian banjir pada 26 November 2024 sampai hari ini.

"Genangan air melanda satu kecamatan di dua desa, yakni Kecamatan Jabiren di Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa dengan total masyarakat yang terdampak sebanyak 158 KK, bangunan rumah terendam sebanyak 158 unit,” imbuh dia.

Kemudian, banjir di Kabupaten Kapuas terjadi selama 14 hari terhitung sejak 28 November sampai hari ini, banjir meliputi wilayah yang terdampak sebanyak empat kecamatan di 27 kelurahan/desa.

“Yaitu Kecamatan Kapuas Tengah, Kecamatan Pasak Talawang, Kecamatan Timpah, dan Kecamatan Mantangai. Total masyarakat terdampak sebanyak 8.300 KK atau 22.629 jiwa, fasilitas umum 272 unit, dan bangunan rumah terendam sebanyak 4.783 unit,” katanya lagi.

Selanjutnya adalah Kabupaten Kotawaringin Timur. Banjir di sana terjadi selama enam hari sejak 6 Desember 2024 sampai hari ini.

“Meliputi wilayah yang terdampak yaitu satu kecamatan di tujuh kelurahan/desa, yakni Kecamatan Mentaya Hilir. Masyarakat yang terdampak nihil, fasilitas umum 18 unit, bangunan rumah terendam sebanyak 95 unit,” bebernya.

Lalu, banjir di Kabupaten Katingan terjadi sejak 9 Desember 2024 sampai saat ini atau selama tiga hari, meliputi wilayah Kecamatan Mendawai di Desa Tumbang Bulan, masyarakat yang terdampak sebanyak 14 KK, namun tidak sampai merendam rumah warga.

“Saat ini sudah ada kabupaten yang menetapkan status darurat bencana banjir, yakni Kabupaten Lamandau, Murung Raya, dan Kapuas,” tandasnya.

Sumber