Banjir Rob Berpotensi Terjadi Lagi di Jakut, Pemerintah Diminta Relokasi Warga
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendorong pemerintah daerah (pemda) merelokasi warga Jakarta Utara yang tinggal di wilayah rentan terendam banjir rob ke wilayah yang lebih aman.
"Pemerintah daerah juga dapat menyusun suatu kebijakan atau regulasi untuk mengimbau masyarakat agar meninggalkan wilayah yang terdampak banjir rob secara bertahap, dengan solusi yang terukur untuk dapat diwujudkan," ujar Prakirawan BMKG, Dyan Ayu Damayanti saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
Dyan juga mengatakan, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memitigasi dampak banjir rob.
Misalnya, pemerintah memberikan edukasi ke warga agar selalu siap ketika banjir rob datang. Termasuk, memberikan pelatihan evakuasi ke warga yang tinggal di daerah banjir rob.
"Upaya untuk mengurangi dampak rob yaitu dengan upaya bersama antarpemerintah dan juga masyarakat dengan perannya masing-masing," tambah Dyan.
Untuk diketahui, BMKG memprediksi banjir rob akan terjadi lagi di Jakarta Utara pada periode 9-17 Januari 2025.
Ada sekitar 11 titik wilayah Jakarta Utara yang berpotensi kembali mengalami banjir rob. Di antaranya, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Penjaringan.
Dyan mengungkapkan, banjir rob pada bulan Januari ini diprediksi sama besarnya seperti Desember lalu.
Pasalnya, banjir rob disebabkan karena fenomena bulan purnama yang disertai dengan perigee atau fenomena bulan berada di titik terdekat dengan bumi.
"Rob kali ini akan cenderung sama seperti pada Desember lalu, yaitu banjir rob yang disebabkan oleh bulan purnama serta dibarengi dengan fenomena perigee," terang Dyan.