Banjir Rob di Muara Angke, Tanda Jakarta Mulai Tenggelam?

Banjir Rob di Muara Angke, Tanda Jakarta Mulai Tenggelam?

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta yang kembali dilanda banjir rob berkepanjangan, menandakan bahwa kota ini semakin terancam oleh masalah penurunan permukaan tanah.

Salah satu daerah yang paling parah terdampak adalah Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, di mana dataran pesisir berada lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian air laut.

"Betul, jadi dataran ini lebih rendah dari ketinggian air laut," ujar Juwanto Bayu, Koordinator Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Penjaringan, saat diwawancarai di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, pada Senin (16/12/2024).

Juwanto menambahkan, salah satu faktor penyebab banjir rob adalah sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

"Faktor drainasinya juga masih perlu diperbaikin lagi," tambahnya.

Sementara itu, seorang warga bernama Aryati (40) yang tinggal di kawasan pesisir mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya.

Ia telah berupaya meninggikan rumahnya berkali-kali, namun air rob tetap masuk karena permukaan air laut lebih tinggi dibandingkan rumahnya.

"Karena udah ditinggiin, tapi air tetap saja masuk," ungkap Aryati.

Kapusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan banjir rob semakin sering terjadi.

"Banyak faktornya, seperti perubahan iklim global yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut secara global. Hal ini membuat wilayah pesisir, seperti Jakarta, menjadi lebih rentan terhadap banjir rob," ucap Yohan.

Ia juga menekankan bahwa daerah pesisir yang lebih rendah memiliki risiko lebih besar terhadap banjir rob.

"Hal ini berisiko lebih besar di daerah pesisir rendah, di mana air laut dapat meluap ke daratan seperti yang terjadi beberapa hari ini di sekitar Jalan Dermaga Ujung Muara Angke, Kelurahan Pluit," terang Yohan.

Sebagai informasi, beberapa titik di Jakarta Utara mengalami banjir rob dalam beberapa hari terakhir pada pertengahan Desember 2024.

Kawasan Muara Angke menjadi salah satu titik paling parah, di mana banjir rob berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dari Jumat (13/12/2024) hingga Minggu (15/12/2024), dengan ketinggian air bervariasi antara 25 sentimeter hingga satu meter.

Air rob biasanya mulai datang pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 WIB, dan surut pada siang dan sore hari.

Sumber