Banjir Rob Putuskan Jembatan di Dukuh Timbulsloko, Warga Butuh Bantuan

Banjir Rob Putuskan Jembatan di Dukuh Timbulsloko, Warga Butuh Bantuan

DEMAK, KOMPAS.com - Jembatan kayu di Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, putus di dua titik akibat diterjang banjir rob yang disebabkan oleh cuaca ekstrem dan tingginya gelombang air laut dalam beberapa hari terakhir.

Tokoh masyarakat Dukuh Timbulsloko, Shobirin, menjelaskan bahwa jembatan yang terputus merupakan akses penting menuju pemakaman umum dan jembatan di barat pedukuhan.

"Jembatan arah makam yang putus, ujung barat sana yang warga parah, sikilannya (tiang penyangga) hilang," ungkap Shobirin melalui sambungan telepon pada Selasa (24/12/2024).

Dukuh Timbulsloko dikenal sebagai kampung apung, di mana warga bertahan di atas banjir rob dengan mendirikan rumah panggung.

Untuk aktivitas sehari-hari, mereka mengandalkan jembatan kayu.

Shobirin menyebutkan, jembatan yang mengarah ke makam putus sepanjang 30 meter pada Jumat (20/12/2024) malam, diikuti oleh jembatan akses warga di tepi barat perkampungan yang putus pada Sabtu (21/12/2024).

"Ini sudah mulai diperbaiki swadaya warga, tapi belum apa-apa butuh bantuan," tambahnya.

Selain itu, gelombang tinggi di Pesisir Demak juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga.

"Ini sudah mulai diperbaiki swadaya warga, tapi belum apa-apa butuh bantuan," ucap Shobirin.

Dia berharap agar warga Dukuh Timbulsloko mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat, mengingat kondisi cuaca ekstrem yang melanda.

"Semoga ada pemerintah-pemerintah yang membantu, paranya sore malam itu sampai dua meter robnya," harapnya.

Sebelumnya, Bupati Demak Eisti’anah menyatakan bahwa banjir rob di Pesisir Demak hanya bisa ditangani dengan pembangunan giant sea wall.

Namun, detail engineering design (DED) untuk giant sea wall senilai Rp 500 miliar yang telah disetujui oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas) tahun 2024 belum juga terealisasi.

"Tentunya tahun 2024 kita sudah membuat master plannya, DED-nya, kami harapkan anggaran kita tidak hilang di Bappenas untuk 2025 nanti," kata Eisti’anah saat meninjau Tanggul Sungai Wulan pada Kamis (19/12/2024).

Dia menambahkan bahwa Pemkab Demak sejauh ini melaksanakan penanganan secara parsial sesuai kemampuan APBD Demak.

"Tentunya tahun 2024 kita sudah membuat master plannya, DED-nya, kami harapkan anggaran kita tidak hilang di Bappenas untuk 2025 nanti," ungkapnya.

Sumber