Banjir Tak Kunjung Surut, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa, Kok Bisa?

Banjir Tak Kunjung Surut, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa, Kok Bisa?

DEMAK, KOMPAS.com - Desa Batu di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) dilanda banjir dalam dua pekan terakhir.

Banjir dengan ketinggian air bervariasi hingga 50 sentimeter tersebut berdampak ke 500 rumah yang tersebar di RW 01 dan RW 04 Desa Batu.

Beberapa di antaranya memasuki rumah warga. Banjir kian parah apabila turun hujan di wilayah tersebut.

Pantauan Kompas.com, Kamis (12/12/2024) siang, banjir yang tak kunjung surut mengakibatkan sejumlah rumah warga mulai berlumut dan tanaman air rawa mulai tumbuh di halaman rumah.

Kepala Desa Batu, Misbah mengaku kesulitan untuk menangani banjir di Desa Batu yang melanda tiga RT di RW 02 dan dua RT di RW 04.

Tingginya curah hujan dan banjir rob di pesisir menyebabkan genangan air di Desa Batu tak bisa dibuang, terlebih pompa milik desa juga kini tak bisa difungsikan.

"Kami jujur tidak bisa apa-apa, selama ini sebelum banjir datang kita bisa menggunakan pompa. Karena tanggul yang selama ini kita manfaatkan masih kelihatan belum tergenang air," kata Misbah, di Balai Desa Batu, Kamis (12/12/2024).

KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Warga Desa Batu melintas di area banjir Desa Batu, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) Kamis (12/12/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Dia menyebutkan, banjir terparah erjadi di RT 03 RW 01 dan RT 01 RW 04 Desa Batu dengan kedalaman air mencapai 1 meter.

"Sementara dari warga itu ada yang setengah meter di rumah, kalau di jalan hampir satu meter," ungkapnya.

Menurut Mibah, dalam kondisi banjir warga Desa Batu masih bertahan di rumah masing-masing.

"Sementara ini belum, karena masih bisa ditempati oleh warga, belum perlu untuk mengungsi," katanya.

Dia juga tak menampik, apabila korban banjir Desa Batu belum menerima bantuan berupa bahan makanan pokok karena keterbatasan anggaran.

"Jujur, karena kami juga ini akhir tahun, semuanya dana desa sudah keluar semua, kami sementara ini menggunakan bantuan yang ada," kata Misbah.

"Contohnya beras dari pemerintah itu, yang selama ini dibagikan ke semua wilayah, kesempatan ini kita fokuskan kepada daerah terdampak banjir," sambung dia.

Meskipun begitu, dia mengaku sudah meminta bantuan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menangani banjir dan kini sudah didatangkan 3 mesin pompa air.

"Tapi waktu ini kami sedang melakukan penguatan tanggul, tujuannya air tidak masuk ke wilayah kami dan pompa bisa bekerja dengan maksimal," pungkasnya.

Sumber