Banjir Terjang Sejumlah Daerah di Riau, 922 Warga di Kampar Terdampak
PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir menerjang sejumlah wilayah di Riau.
Salah satun yang terdampak yaitu warga Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, Rabu (15/1/2025).
Kapolsek Ukui AKP Rudi Hardiyono ketika dikonfirmasi mengatakan, banjir telah menggenangi empat wilayah, yaitu RT 004, RT 005, RT 002, dan RT 006.
"Rumah warga yang sudah terendam air sebanyak 61 unit. Sedangkan 21 rumah lainnya baru mulai digenangi air," kata Rudi kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu petang.
Rudi menyebut, di beberapa titik kedalaman banjir mencapai 190 sentimeter. Kondisi ini membuat warga harus mengungsi, sebab di dalam rumah warga sudah penuh air.
Banjir disebabgakn curah hujan tinggi dan membuat air Sungai Batang Nilo meluap.
"Warga yang mengungsi ada 10 KK (kepala keluarga). Mereka mengungsi ke ruang kerabatnya," sebut Rudi.
Rudi bersama anggotanya sudah turun ke lokasi banjir untuk memantau keselamatan warga.
Pihaknya juga mengambil langkah utama penanganan, yaitu dengan menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak.
"Kami turun bersama perangkat desa untuk memantau situasi dan memberikan bantuan awal berupa paket sembako. Langkah ini penting untuk memastikan kebutuhan mendesak warga terdampak dapat terpenuhi," ucap Rudi.
Selain rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti balai adat, musalah, dan jalan poros desa sepanjang 2 kilometer.
Untuk sementara, mobilitas warga bergantung pada perahu tradisional milik masyarakat dengan biaya Rp 50.000 sekali menyeberang.
Rudi menyebut, dalam penanganan bencana alam ini, telah didirikan tiga titik posko pengungsian.
Lokasinya berada di Kantor Desa Lubuk Kembang Bunga, GOR Desa, dan Puskesmas Pembantu (Pustu).
Sebagai langkah antisipasi, posko kesehatan dari Puskesmas Ukui juga telah didirikan untuk memberikan pelayanan kepada balita, ibu hamil, dan lansia yang rentan terkena dampak kesehatan akibat banjir.
"Kami terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk memastikan penanganan berjalan lancar, termasuk memantau warga yang memilih tetap tinggal di rumah mereka," kata Rudi.
Pihaknya mengimbau kepada warga yang terdampak banjir agar selalu meningkatkan kewaspadaan.
"Imbauan kami, harus tetap waspada. Apabila air terus naik, segera cari tempat aman dan berkoordinasi dengan petugas. Kami juga menyiapkan personel untuk membantu warga dievakuasi," tambah Rudi.
Banjir juga menerjang permukiman warga di tiga desa di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Riau, Brigjen Adrianto Jossy Kusumo, menyampaikan bahwa musibah banjir berdampak kepada ratusan jiwa.
Dia menyebit, warga yang terkena banjir di Desa Gunung Sahilan sebanyak 98 KK berjumlah 315 jiwa, di Desa Sahilan Darussalam 194 KK yang terdiri dari 582 jiwa.
Sedangkan di Desa Subarak dengan jumlah 10 KK, terdiri dari 25 jiwa.
Totalnya ada 922 jiwa yang terdampak bencana alam tersebut.
Adrianto mengunjungi korban banjir sekaligus memberikan bantuan sembako sebanyak 150 paket.
Beberapa paket sembako diserahkan langsung oleh Adrianto sambil menerobos genangan air.
Selain bantuan makanan, sebut Adrianto, pihaknya bersama Biddokkes Polda Riau juga memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir.
"Banjir ini merupakan bencana tahunan, tapi cepat surut. Kondisi saat ini, air di permukiman warga juga sudah surut. Tidak ada warga yang mengungsi. Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir," kata Adrianto saat diwawancarai wartawan usai mengunjungi lokasi banjir.