Banjir Terparah Awal 2025 Terjadi di Batam, BNPB: Singapura Pun Terdampak
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa banjir terparah di awal 2025 terjadi di Batam, Kepulauan Riau.
Bahkan, kata dia, negara tetangga, yakni Singapura, turut terkena banjir meski memiliki sistem drainase yang baik.
"Kalau yang akhir ini yang kita lihat paling agak signifikan itu di Batam, kemarin banjir dan itu cukup signifikan. Yang tadi saya bilang, bahkan Singapura pun terdampak ya," kata Abdul dalam tayangan YouTube BNPB Indonesia bertajuk "Disaster Briefing Update Data Bencana Sepekan", Senin (13/1/2025).
"Jarang-jarang ya, karena drainasenya bagus, tapi ini cukup terdampak," sambungnya.
Abdul menyatakan bahwa banjir di Batam dan Singapura diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan pada 10-12 Januari 2025.
Ia pun menunjukkan grafik di daerah tersebut berwarna merah yang menandakan sangat tingginya intensitas hujan.
"Sehingga Batam dan Singapura itu banjir, bahkan Singapura karena hujan yang intensitas tinggi selama tiga hari itu juga banjir. Batam juga cukup signifikan. Karena kita lihat ini merah," ujarnya.
Potensi banjir juga diperkirakan masih terjadi mengingat curah hujan tinggi berlangsung hingga tiga hari ke depan di wilayah tersebut.
BNPB, jelas Abdul, mengimbau agar pemerintah daerah (Pemda) memerhatikan kesiapsiagaan dalam mengatasi bencana.
"Jadi tinggal bagaimana kesigapan pemerintah daerah untuk benar-benar bisa mengevakuasi masyarakat kalau memang ada indikasi menuju kedaruratan. Misalkan ketika debit sungai terus naik, maka masyarakat sekitar itu harus diungsikan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam memprediksi Kota Batam akan terus dilanda hujan selama tiga hari ke depan sejak Jumat (10/1/2025) kemarin.
Saat ini, pihak BMKG juga telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem, yang tidak hanya terjadi di Batam, tetapi juga di beberapa kabupaten lain di Kepulauan Riau.
Pantauan di beberapa titik di Kota Batam menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga deras masih terjadi hingga Sabtu (11/1/2025) sore sejak Jumat (10/1/2025) pagi.
Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam, Riza Juniarti, menyebut potensi cuaca ekstrem ini terjadi akibat bencana hidrometeorologi.
Kondisi cuaca ini ditunjukkan dengan terjadinya hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor.