Baru Setahun Jadi Peserta JKN, Keluarga Ini Rasakan Manfaat BPJS Kesehatan
Muntaber merupakan peradangan dinding saluran pencernaan yang ditandai dengan gejala muntah, diare, dan lain sebagainya. Penyakit ini mudah menyerang anak-anak dan bisa berdampak serius jika tidak segera ditangani.
Kejadian serupa juga dialami oleh Giana, anak dari Maria Nelsi. Ibu rumah tangga ini menuturkan bahwa ia segera membawa anaknya ke Rumah Sakit Komodo Labuan Bajo begitu anaknya mengalami muntaber berkelanjutan.
"Nama anak saya Giana dan umurnya baru satu tahun. Awalnya baik-baik saja, tetapi beberapa hari belakangan ini anak saya sering tidak mau makan. Selain itu, dia juga sering muntah-muntah dan diare. Badannya lemas semua karena tidak ada makanan sama sekali yang masuk, ditambah banyak cairan keluar. Saya jadi khawatir, jadi saya dan suami bawa anak kami ke rumah sakit," ungkap Maria, dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024).
Meskipun terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Maria merasa lega karena pihak rumah sakit langsung dengan cepat melakukan penanganan terhadap anaknya. Maria merasa tidak ada perbedaan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.
"Kemarin anak saya masuk melalui IGD. Setelah masuk IGD, anak saya langsung ditangani dengan cepat dan sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Selama perawatan ini dokter dan perawatnya sering memeriksa ke kamar, tanya-tanya perkembangan kondisi anak saya. Ramah sekali pelayanannya," ujarnya.
Maria menceritakan bahwa semua pelayanan kesehatan diberikan rumah sakit dengan maksimal untuk anaknya hingga berangsur pulih. Biayanya pun sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Maria mengungkap bahwa dirinya dan keluarga sudah sering menggunakan dan merasakan manfaat dari Program JKN meskipun baru satu tahun terdaftar sebagai peserta JKN.
"Waktu itu, saya menjalani operasi caesar di salah satu rumah sakit di Ruteng dengan menggunakan JKN. Kemudian, suami saya juga pernah dirawat di rumah sakit karena terserang demam berdarah. Itu semua juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanpa biaya sedikit pun. Sebelum kena muntaber ini, anak saya juga pernah terkena gejala pneumonia. Waktu kami ke rumah sakit di Ruteng, ternyata dokter mendiagnosa anak saya menunjukkan gejala pneumonia. Kemudian anak saya menjalani serangkaian pengobatan sampai pulih kembali," ujarnya.
Selain itu, Maria dan suaminya juga memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk mengambil nomor antrean online saat berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun rumah sakit. Ia juga terkesan karena sekarang proses berobat lebih praktis karena tidak perlu membawa kartu JKN fisik. Dengan adanya inovasi pelayanan dari BPJS Kesehatan, Maria merasa sangat dimudahkan untuk memperoleh layanan kesehatan.
"Kami juga sudah familiar dengan Aplikasi Mobile JKN. Pernah waktu itu, ketika berobat anak dan lupa bawa kartunya. Jadi saya buka Mobile JKN untuk lihat kartu digital anak. Untung bisa lewat aplikasi itu saja, jadi kami tidak perlu repot pulang ke rumah untuk ambil kartu," tuturnya.
Lebih lanjut, Maria dan suaminya menutup pembicaraan dengan berpesan kepada semua orang yang belum terdaftar menjadi peserta JKN, agar mendaftarkan diri dan keluarganya selagi sehat. Ibarat sedia payung sebelum hujan, memiliki jaminan kesehatan penting untuk melindungi keluarga dari mahalnya biaya berobat saat mendadak jatuh sakit.
"Kita tidak tahu kapan kita sakit, kapan kita sehat. Dengan adanya JKN, kita tidak perlu takut lagi ketika sakit harus berobat ke mana dan biayanya habis berapa," pungkasnya.