Bawaslu Temukan Pelanggaran Netralitas ASN Terkait Pencatutan Logo Pemkot Salatiga dalam Acara Syukuran

Bawaslu Temukan Pelanggaran Netralitas ASN Terkait Pencatutan Logo Pemkot Salatiga dalam Acara Syukuran

SALATIGA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Salatiga telah tuntas melakukan penelusuran terkait dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam beredarnya flyer acara Tasyakuran Pesta Rakyat Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Salatiga Beda, Rayakan Bersama.

Dalam acara yang digelar Minggu (15/12/2024) di Alun-alun Pancasila tersebut, terdapat logo Pemerintah Kota Salatiga dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga.

Selain itu, juga mencantumkan acara akan disiarkan melalui live streaming di kanal Youtube Pemkot Salatiga dan media sosial calon wali kota Salatiga. 

Ketua Bawaslu Kota Salatiga, Dayusman Junus saat dihubungi melalui telepon mengatakan, dari hasil penelusuran ada pelanggaran yang dilakukan oleh ASN Pemkot Salatiga.

"Ada pelanggaran yang dilakukan," ujarnya, Jumat (20/12/2024).

"Namun untuk jenis pelanggaran yang dilakukan dan nama ASN, tidak bisa kami publikasikan. Termasuk jabatan yang bersangkutan," kata Dayusman.

Menurut Dayusman, setelah proses penelusuran tersebut selesai, maka Bawaslu Kota Salatiga akan mengirimkan surat ke Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.

"Surat terkait laporan tersebut selanjutkan akan diteruskan ke kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang berwenang memutus perkara terkait dugaan adanya pelanggaran netralitas ASN," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, acara Tasyakuran Pesta Rakyat Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Salatiga Beda, Rayakan Bersama, mendapat perhatian dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Salatiga.

Dalam flyer tersebut, terdapat logo Pemerintah Kota Salatiga dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga.

Selain itu, juga mencantumkan acara akan disiarkan melalui live streaming di kanal Youtube Pemkot Salatiga dan media sosial yang diduga milik calon wali kota.

Seperti diketahui dua media sosial itu  identik dengan peserta Pilkada 2024 Kota Salatiga. Yakni, Robby Hernawan merupakan calon Wali Kota Salatiga terpilih yang berpasangan dengan Nina Agustin.

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, istri Robby Hernawan, Retno Margiastuti membantah  acara tersebut terkait pasangan Robby-Nina dalam Pilkada Salatiga.

"Rangkaian Pesta Rakyat ini adalah, satu; persembahan syukur kami kepada Tuhan YME dan dua ; persembahan syukur warga dan masyarakat Salatiga," tulis Retno.

"Kegiatan ini murni dari inisiasi pribadi, bukan dari atas nama paslon. Bentuk syukur dan bahagia (secara pribadi) yang kami persembahkan untuk warga Salatiga. Dalam acara ini, perwujudan tumpeng dan wayangan adalah simbol bahwa kami bagian dari orang Jawa, tinggal di tanah Jawa, yang harus selalu nguri-uri kebudayan Jawa," lanjut Retno.

Ditambahkan, maksud tujuan acara ini merupakan ungkapan kebahagian dan seluruh warga Salatiga karena Salatiga sudah melalui proses pilkada dengan damai, aman dan masyarakat yang siap menyongsong Salatiga BEDA (Bergerak, Energik, Dinamis, dan Adaptif).

Dihubungi terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga Yesaya Tiluata menyampaikan, secara faktual keunggulan pasangan calon di Pilkada 2024 dengan raihan perolehan suara sudah ditetapkan.

"Namun penetapan paslon terpilih oleh KPU Kota Salatiga belum ditetapkan, karena masih menunggu surat edaran dari Mahkamah Konstitusi terkait ada tidaknya sengketa perselisihan hasil pemilihan dan juga surat KPU RI tentang prosedur penetapan paslon terpilih nanti," ungkapnya.

"Sehingga tahapan pilkada yang ada saat ini, masih dalam tahapan politik pemilihan yang belum selesai 100 persen," kata Yesaya.

Dia menambahkan, sebagaimana dalam regulasi dan ketentuan pilkada, bahwa ASN harus tetap netral sampai dengan jadwal pelantikan pasangan calon terpilih dilaksanakan.

"Hal ini sangat penting untuk menjaga profesionalisme kerja-kerja pelayanan publik. Netralitas ASN masih menjadi objek pengawasan Bawaslu Salatiga dalam pencegahan maupun dalam penindakannya jika terjadi temuan-temuan di lapangan," ungkap Yesaya.

Yesaya berharap semua tokoh masyarakat dan elite politik lokal Salatiga maupun pejabat ASN agar tetap menjaga kondusifitas kota Salatiga.

"Selain itu juga mengupayakan agar ikut membantu terciptanya cooling down di Kota Salatiga sampai dengan penetapan paslon wali kota dan wakil wali kota terpilih maupun sampai dengan tahapan pelantikan dilaksanakan pada 7 Februari 2025," ujar dia.

Sementara Sekretaris Daerah Kota Salatiga Wuri Pujiastuti mengatakan acara Tasyakuran Pesta Rakyat Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Salatiga Beda, Rayakan Bersama inisiatif dari Robby Hernawan.

"Pemkot tidak ada sangkut pautnya dengan acara tersebut. Karena itu logo Pemkot dan dinas yang ada di flyer tersebut saya minta untuk dilepas," ujarnya.

"Awalnya pemasangan logo tersebut dimaksudkan untuk menghormati pemkot. Namun itu tidak pas, sehingga saya minta agar logo pemkot dihilangkan, karena acara tersebut juga murni dari pak Robby," kata Wuri.

Sumber