Bayan Resources (BYAN) Alokasikan Capex Rp4,87 Triliun pada 2025
Bisnis.com, JAKARTA — PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga sebesar US$300 juta atau setara Rp4,87 triliun (kurs Jisdor Rp16.251 per dolar AS) untuk tahun 2025.
Dalam panduannya untuk tahun 2025, manajemen BYAN menuturkan perseroan menganggarkan capex sebesar US$200 juta hingga US$300 juta, yang mayoritas dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur.
"Alokasi capex untuk pengembangan bangunan dan infrastruktur mencapai 86%," tulis manajemen, dikutip Jumat (27/12/2024).
Sementara itu, alokasi capex sebanyak 12% untuk peralatan dan mesin, serta 2% untuk peralatan lainnya.
BYAN juga menjelaskan terdapat sejumlah proyek yang akan menggunakan dana capex tersebut. Proyek tersebut seperti proyek relokasi kamp dan workshop di Tabang, Kalimantan Timur dengan nilai US$100-US$150 juta.
Lalu untuk pengadaan dan penggantian alat berat senilai US$34 juta, pembangunan kolam pengendapan baru sebesar US$20-US$30 juta, serta peningkatan fasilitas impor dan ekspor dermaga BCT tahap 6 sebesar US$20-US$30 juta.
Proyek lain yang juga akan digarap emiten milik Low Tuck Kwong ini pada 2025 adalah pengaspalan jalan angkut Muara Pahu sebesar US$10-US$20 juta, pengalihan aliran sungai sebesar US$10-US$20 juta, serta penambahan pemuat tongkang ke-4 di Muara Pahu US$10-US$20 juta.
Adapun sebelumnya pada 2024, BYAN diketahui menganggarkan capex sebesar US$230-US$260 juta.
Sementara itu, sampai akhir September 2024, BYAN diketahui menghabiskan capex senilai total US$120,2 juta. Aktualisasi capex ini lebih rendah daripada budget di tahun 2024, karena adanya penundaan beberapa proyek seperti kamp kontraktor dan fasilitasnya, pengalihan aliran sungai, perlindungan tepi sungai di Senyiur, dan kamp FSP yang baru.
Di sisi lain, untuk tahun depan BYAN menargetkan akan memproduksi sebanyak 69-72 juta ton batu bara pada tahun 2025.
Manajemen Bayan Resources dalam keterangannya menuturkan volume produksi batu bara pada 2025 diperkirakan meningkat antara 20% hingga 25%, karena ekspansi yang berlanjut di konsesi Tabang.
Sementara itu, volume penjualan batu bara BYAN diperkirakan berada dalam kisaran 70 juta ton hingga 72 juta ton tahun depan. Volume penjualan ini naik 25% hingga 30% dibandingkan tahun 2024 dengan perkiraan penjualan sekitar 56 juta ton.