Beberok Terong, Makanan Khas Suku Sasak yang Jadi Andalan di Lombok
MATARAM, KOMPAS.com - Par terlihat sibuk melayani pelanggannya yang terus berdatangan, Sabtu (16/11/2024). Sembari duduk, tangannya tidak berhenti menyendok nasi dan lauk-pauk.
Par merupakan perempuan berusia sekitar 60 tahun yang berjualan nasi campur di depan gerbang Bandara Selaparang Rembige Kota Mataram yang sudah tidak terpakai.
"Ini sudah namanya beberok terong," kata Par.
Par menjelaskan, Beberok Terong salah satu makanan khas suku Sasak (Lombok) yang menjadi salah satu menu favorit pelanggannya.
Beberapa pilihan menu lain yang tersaji di antaranya ayam suwir, belut, mie, kikil, kacang tanah, sayur nangka, kacang panjang dan tongkol pelecing.
"Beberok ini paling laku, paling cepat habis," ungkapnya.
Menurut perempuan asal Rembige itu, meskipun Beberok Terong merupakan lauk yang mudah untuk dibuat di rumah, tetapi banyak peminat yang hanya membeli beberok terong itu tanpa nasi yang sebenarnya ia menjual nasi campur.
"Kadang dibeli Rp 3.000, kadang Rp 5.000, sampai Rp 10.000," katanya.
Tidak hanya menjadi lauk pilihan yang dijual terpisah, beberok juga menjadi lauk gratis bagi yang membeli nasi bungkus di beberapa tempat. Selain karena mudah membuatnya, beberok terong juga tidak banyak menguras kantong.
"Saya beli kacang panjang sekilo seharga Rp 10.000, terong bulat itu juga sekilo seharga Rp 10.000. Itu kan jadinya dua kilo itu buat yang sehari. Itu belum sama bahan sambalnya," jelasnya.
Informasi dari Par, bahan yang digunakan untuk membuat beberok terong di antaranya terong bulat, kacang panjang, cabai, bawang merah, tomat, minyak goreng, terasi, dan micin.
Par membeberkan, dari hasil menjual nasi tersebut, ia bisa meraup sampai Rp 2 juta lebih per harinya. Mulai dari jam 4 sore sampai jam 10 malam.