Begini Alur Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan Produktifkan Lahan Tidur
Wakil Ketua Pelaksana Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan Irjen Edy Murbowo mengatakan pihaknya memanfaatkan lahan tidur untuk percepatan misi Swasembada Pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Pertama, Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan mendata terlebih dulu terkait kepemilikan lahan tidur yang hendak diproduktifkan.
"Tadi kan kita memanfaatkan lahan yang tidur, itu kita datakan dulu siapa yang menguasai lahan itu, ada milik petani, ada milik swasta, milik pemerintah," kata Irjen Edy dalam program detikSore, Senin (23/12/2024).
Setelah mendata pemilik, Edy melanjutkan, pihaknya mendatangi pemilik untuk meminta izin. Kemudian, mendatangi kelompok tani setempat untuk mengajak bersama-sama mengolah tanaman pangan.
"Kita datang ‘bisa nggak lahan itu diolah, dimanfaatkan’, kita datangi kelompok taninya, ada lahan ada yang garap. Kita Bhabinkamtibmas ada di desa, bisa juga ke kepada desa atau ke dinas ketahanan pangan/pertanian kota/kabupaten," ucap dia.
Edy mengatakan Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan kemudian akan menghubungi pemda untuk bantuan bibit hingga pupuk. Selanjutnya, Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan juga mendampingi petani agar lahan garapannya menghasilkan produk terbaik.
"Kita ke Dinas minat alokasi pupuk, bibit. Nah setelah itu perlu pendamping, para petani perlu pendamping yang paham tentang tata cara bertani yang baik dan benar. Bertani mulai dari pengolahan lahan, penanaman, bibit harus benar milih bibit, kemudian dirawat, dipanen kemudian harus ada pembelinya. Kalau di ujungnya nggak ada, kasihan juga, yang datang nanti ini lagi, dibeli murah," jelasnya.
Edy melanjutkan, Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan juga menggandeng pihak kampus untuk memberikan penyuluhan kepada petani. Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan juga akan menyambungkan petani dalam proses menjual hasil pertaniannya.
"Ada pihak kampus yang kita hubungi dari fakultas pertanian, sehingga Polri sebagai penggerak, sebagai fasilitator, pendamping, bahkan kita semacam penjamin. Kita lakukan semua supaya lahan ini bisa menjadi produktif supaya petani mendapatkan penghasilan, ada produksi jagung, sehingga kebutuhan jagung minimal di kabupaten/kota itu bisa tercukupi," tutur dia.