Begini Penampilan Hasto Pertama Kali Muncul di Publik Usai Jadi Tersangka KPK

Begini Penampilan Hasto Pertama Kali Muncul di Publik Usai Jadi Tersangka KPK

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto akhirnya muncul ke publik usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 24 Desember 2024.

Diketahui, Hasto ditetapkan sebagai tersangka dalam dua perkara. Pertama, ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan yang dilakukan bersama Harun Masiku.

Kedua, kasus perintangan penyidikan yang dilakukan KPK ketika memburu Harun Masiku.

Kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi lokasi pertama kemunculan Hasto usai ditetapkan sebagai tersangka.

Pantauan Kompas.com, Hasto tiba di lokasi konferensi pers di lantai 5 Kantor DPP PDI Perjuangan, sekitar pukul 14.06 WIB, untuk memberikan keterangan terkait rencana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP.

Rencananya, peringatan HUT tersebut akan dilaksanakan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan yang berada di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

Saat tiba, ia didampingi oleh Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy dan Djarot Saiful Hidayat, serta Juru Bicara DPP PDIP Guntur Romli. 

Hasto sendiri terlihat mengenakan setelan celana hitam dan kaus merah, berbalut jaket merah bertuliskan "PDIP" pada bagian punggung dan kepala banteng di dada sebelah kiri. 

Ada yang berbeda dari penampilan Hasto. 

Jika biasanya, rambut politikus asal Yogyakarta itu berkelir hitam putih karena uban, kali ini rambutnya berubah warna menjadi hitam pekat penuh.

Ia mengaku sengaja mengecat rambutnya berwarna hitam pekat untuk menghadapi pemanggilan penyidik Komisi Antirasuah pada 13 Januari mendatang.

KOMPAS.COM/ASIP HASANI Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada wartawan di pintu gerbang Makam Bung Karno, Senin (7/10/2024)

"Kalau ada yang nanya persiapan apa? Setidaknya rambut saya sudah saya semir hitam. Jadi seperti lambang tidak ada yang abu-abu dalam hukum, dan ini kata Pak Djarot juga saya menjadi lebih muda," ungkapnya.

Pemanggilan tersebut merupakan pemanggilan kedua, usai dia ditetapkan sebagai tersangka.

KPK memanggil Hasto untuk diperiksa sebagai tersangka pada 6 Januari lalu. Namun, ia tak bisa memenuhi undangan tersebut, dan meminta Komisi Antirasuah untuk menjadwalkan ulang pemanggilan pemeriksaan usai HUT partai.

Hasto menyatakan bahwa ia telah menerima surat panggilan kedua dari KPK untuk hadir pada 13 Januari 2025 pada pukul 10.00 WIB. 

Sebagai warga yang taat hukum, Hasto menegaskan bahwa ia akan memenuhi panggilan tersebut.

"Saya akan hadir memenuhi panggilan KPK tersebut dan memberikan keterangan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Ia menambahkan, akan menghadapi seluruh proses hukum yang berjalan di KPK dengan penuh tanggung jawab.

"Saya memahami keseluruhan jalan politik PDIP, jalan politik dari Bung Karno dan Bu Megawati Soekarnoputri. Sehingga, proses ini akan saya jalani dengan penuh tanggung jawab, dengan kepala tegak," ucapnya.

"Karena saya juga tahu sejak awal segala konsekuensinya, ketika memperjuangkan demokrasi, prinsip-prinsip kerjanya negara hukum dicampur dengan kekuasaan yang sudah saya sampaikan di dalam disertasi saya tentang kelembagaan partai dan ketahanan partai politik," imbuhnya.

Usai memberikan keterangan selama kurang lebih 30 menit, Hasto mempersilakan awak media turun ke bawah untuk menikmati sajian bakso yang telah disediakan.

Berselang 15 menit, Hasto pun turun. Ia turut menikmati semangkuk bakso bersama wartawan didampingi stafnya, Kusnadi.

"Gimana penampilan saya?" tanya Hasto yang duduk mengemper di lobi basement Kantor DPP PDIP.

"Mudaan, Mas," jawab awak media.

"Hari Minggu besok pada ikut ya lari di GBK. Sudah pada daftar kan?" ajak Hasto kepada wartawan untuk mengikuti kegiatan lari maraton 5K dan 10K dalam rangka HUT ke-52 PDIP.

Setelah 10 menit bercengkerama dengan awak media, Hasto kemudian meninggalkan lokasi untuk menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Sumber