BEI: Ada 22 Perusahaan Antre di Pipeline IPO
Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan terdapat 22 calon emiten berada dalam pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hingga Jumat (3/1/2025).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa sebanyak 22 perusahaan masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI.
"Dari 22 calon perusahaan tercatat tersebut, 19 perusahaan memiliki aset skala besar, atau di atas Rp250 miliar," katanya Sabtu (4/1/2025).
Nyoman melanjutkan, terdapat 2 perusahaan skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar yang mengantre untuk IPO. Selain itu, sebanyak 1 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala kecil, atau dengan aset di bawah Rp50 miliar.
Sementara itu, sampai 3 Januari 2025, BEI juga mencatat belum ada perusahaan yang melantai di BEI dan belum ada dana yang dihimpun.
Nyoman juga mengatakan dari 22 perusahaan tersebut, perusahaan yang bergerak pada sektor consumer non-cyclicals menjadi yang paling banyak, yakni 5 entitas usaha.
Sementara itu, 3 perusahaan dari sektor basic materials, 1 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 3 perusahaan dari sektor energi dan 2 perusahaan dari sektor finansial. Lalu, 3 perusahaan dari sektor healthcare, 3 perusahaan industri, serta 2 perusahaan properti dan real estate.
Di sisi lain, BEI juga mencatat belum ada emisi dari penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) yang telah diterbitkan. Adapun, sampai dengan 3 Januari 2025 terdapat 15 emisi dari 12 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Demikian pula dengan rights issue, sampai dengan 3 Januari 2025, belum tercatat adanya aksi korporasi tersebut. Namun, sebanyak 8 perusahaan tercatat masuk ke dalam pipeline rights issue BEI per 3 Januari 2025.