BEI Rilis Pipeline IPO, 19 Perusahaan Aset Jumbo Masuk Antrean

BEI Rilis Pipeline IPO, 19 Perusahaan Aset Jumbo Masuk Antrean

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sebanyak 22 calon perusahaan tercatat berada dalam daftar atau pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) per 20 Desember 2024. Sebanyak 19 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala besar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan sebanyak 22 perusahaan masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI.

"Sampai 20 Desember 2024, telah tercatat 41 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana yang dihimpun Rp14,35 triliun," kata Nyoman, Jumat (20/12/2024).

Nyoman melanjutkan, dari 22 calon perusahaan tercatat tersebut, 19 perusahaan memiliki aset skala besar, atau di atas Rp250 miliar. Lalu dua perusahaan skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar yang berada dalam pipeline.

Sementara itu, satu perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala kecil, atau dengan aset di bawah Rp50 miliar.

Nyoman menuturkan dari 22 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, perusahaan yang bergerak pada sektor consumer non-cyclicals menjadi perusahaan yang paling banyak berada dalam pipeline, yaitu sebanyak 5 calon perusahaan. 

Sementara itu, satu perusahaan dari sektor consumer cyclicals, tiga perusahaan dari sektor energi, tiga perusahaan dari sektor basic materials, dan dua perusahaan dari sektor finansial. 

Selanjutnya, sebanyak tiga perusahaan dari jasa kesehatan, tiga perusahaan sektor industri, serta dua perusahaan properti dan real estat. Adapun belum ada perusahaan dari sektor teknologi, transportasi dan logistik, serta sektor infrastruktur yang masuk ke dalam pipeline terbaru.

Sebagaimana diketahui, salah satu perusahaan kongsi Grup Aguan dan Grup Salim, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) menjadwalkan IPO di akhir tahun ini. CBDK akan menawarkan sebanyak-banyaknya 566.894.500 saham atau setara 10% saham kepada publik. 

Harga penawaran awal (bookbuilding) dibuka di rentang Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham. Dengan banderol tersebut, entitas anak PANI tersebut berpeluang mendapatkan dana segar sebesar di kisaran Rp1,7 triliun sampai dengan Rp2,3 triliun. Masa penawaran ini akan berlangsung pada 13–20 Desember 2024.

Di sisi lain, BEI juga mencatat sebanyak 141 emisi dari 68 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) telah diterbitkan. Dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini adalah sebesar Rp141,4 triliun. 

Untuk rights issue sampai 20 Desember 2024, sebanyak 15 perusahaan tercatat telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp34,42 triliun. Sebanyak delapan perusahaan tercatat masuk ke dalam daftar tunggu rights issue BEI per 20 Desember 2024.

Sumber