Belum Buat Laporan, Polsek Cinangka Disebut Tolak Dampingi Bos Rental yang Ditembak di Rest Area
TANGERANG, KOMPAS.com - Polsek Cinangka disebut menolak mendampingi korban penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak, Ilyas Abdurrahman, untuk mengambil mobil rentalnya karena korban belum membuat laporan resmi.
Tidak hanya itu, korban juga sempat dikira petugas dari leasing yang ingin mengambil mobil.
“Jadi karena LP (laporan polisi)-nya belom ada, terus yang kedua itu dikira kita ini leasing," ujar anak Ilyas, Rizky saat ditemui di TPU Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025).
Rizky mengaku sangat kecewa penolakan pendampingan yang disampaikan Polsek Cinangka itu. Padahal pihkanya sudah menunjukan bukti bahwa bukan dari leasing.
"Kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci," jelas dia.
Kompas.com telah menghubungi polisi untuk mengonfirmasi kejadian ini. Namun hingga berita ini ditayangkan, polisi belum mau memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa tersebut.
"Kami mohon waktu dulu," kata Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan kepada Kompas.com.
Anak pertama korban penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak, Agam Muhammad (26) menjelaskan, peristiwa bermula ketika seorang pria bernama Ajat menyewa mobil Honda Brio pada 31 Desember 2024.
Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS yang terpasan di mobil sewaan itu dipotong.
Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil mulai melacak keberadaan mobil itu hingga ke daerah Pandeglang.
Setelah memergoki mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku sempat menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.
Situasi semakin kacau ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental. Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian kabur.
"Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya," ujar Agam.
Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti. Saat itu, tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.
Namun, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku dari mobil Sigra kembali muncul dengan senjata api.
"Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan," kata Agam.
Dalam insiden itu, Ilyas Abdurrahman dan seorang anggota tim rental, Ramli, terkena tembakan. Ilyas mengalami luka di dada dan tangan, sementara Ramli terluka di tangan hingga tembus ke perut.
Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, namun nyawa Ilyas tidak tertolong.
"Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia," ujar Agam.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak ini.