Belum Dapat Bantuan, Pengungsi Erupsi Lewotobi Bertahan Pakai Ubi dan Pisang
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Ratusan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di areal perkebunan Lamongan, Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, hingga saat ini belum menerima bantuan dari Pemerintah.
Pengungsi yang berasal dari Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang itu mengungsi secara mandiri, menyusul letusan dahsyat pada Minggu (3/11/2024) malam.
Di lokasi pengungsian, mereka menempati dua rumah sederhana dan tenda darurat.
Salah satu pengungsi, Paulus Kwuta (75) menyampaikan, jumlah pengungsi yang menetap di perkebunan Lamongan mencapai 130 jiwa, termasuk ibu hamil dan balita.
Namun, mereka sudah tiga hari tidak mendapatkan bantuan. “Tolong Pak, kami semua merasakan kekurangan, hanya bisa makan pisang dan ubi yang kami petik di kebun,” ujar dia.
Paulus juga mengungkapkan, beberapa kebutuhan mendesak yang mereka perlukan, antara lain, kebutuhan makanan dan asupan gizi bagi anak-anak, air bersih, dan perlengkapan tidur.
Dia menambahkan, kondisi tidur mereka sangat tidak nyaman, terutama bagi ibu hamil, lansia, dan balita.
“Air di sini sangat sulit. Kami juga butuh makanan, selimut, susu, termasuk juga untuk kebutuhan perempuan,” ungkap dia.
Saat ini, tenaga kesehatan dari Puskesmas Boru dan nakes dari sejumlah desa di Kecamatan Wulanggitang telah ditempatkan di lokasi pengungsian.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, Hironimus Lamawuran menyatakan, tim akan segera melakukan pendataan warga yang mengungsi secara mandiri. “Akan didata semuanya, nanti akan ada bantuan,” ucap dia.
Dia juga menambahkan, Pemerintah Kabupaten Flores Timur menyiapkan tiga titik pengungsian bagi warga yang terdampak erupsi, yaitu posko Konga, Lewolaga, dan Bokang Wolomatang di Kecamatan Titehena.