Beri Ruang Eksplorasi Seni, Risma Gagas Car Free Night dan Gelaran Budaya di Lereng Gunung

Beri Ruang Eksplorasi Seni, Risma Gagas Car Free Night dan Gelaran Budaya di Lereng Gunung

KOMPAS.com — Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut 3 Tri Rismaharini menginisasi program Car Free Night dan pertunjukkan seni budaya di lereng gunung untuk memberikan ruang eksplorasi seni bagi seniman senior dan mahasiswa di Jatim.

Hal tersebut disampaikan dalam acara “Konsolidasi Relawan Paguyuban Seniman Jawi Wetan” di Surabaya, Jatim, Senin (11/11/2024).

Risma mengungkapkan bahwa program Car Free Night direncanakan untuk digelar tiap Sabtu Malam di berbagai wilayah Jatim.

“Kita usahakan setiap Sabtu malam ada Car Free Night, dimana seniman bisa menunjukan hasil karyanya,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin.

Pertunjukkan seni dan budaya di lereng gunung, lanjut dia, juga akan menargetkan aspek pariwisata melalui keindahan alam yang disajikan. 

"Di lereng gunung, antara pariwisata, kuliner, dan seni berkolaborasi. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang berpadu dengan wisata kuliner dan pertunjukan budaya,” papar Risma.

Selain itu, Risma juga berencana untuk turut menggerakkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam gelaran program tersebut.

“Jadi, (program) ini menjadi ajang pertemuan antara kreativitas seniman dan potensi UMKM lokal,” imbuhnya.

Risma berharap, kedua program tersebut tidak hanya memberikan manfaat kepada seniman, tetapi juga turut menggerakkan perekonomian bagi pelaku UMKM Jatim.

"Ini adalah sinergi yang kita harapkan dapat menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Jatim, dengan seni dan UMKM berkolaborasi untuk saling mendukung," terangnya.

Sementara itu, salah satu seniman Jatim Cak Taufik Monyong menyambut baik program tersebut yang nantinya akan memberikan ruang dan kesempatan bagi seniman untuk menampilkan karya.

"Intervensi bantuan bukanlah hal utama bagi kami, yang penting adalah diberikan ruang. Di Surabaya, kadang sulit sekali mencari tempat untuk kami berkreativitas, atau mencari dan membeli perlengkapan kesenian tari. Kami membutuhkan pasar itu," sebutnya.

Senada, salah satu mahasiswa jurusan seni di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) juga menyebutkan bahwa seniman Jatim membutuhkan lebih banyak ruang untuk berkarya dan bereksperimen.

“Kurangnya tempat untuk mengeksplorasi kreativitas membuat potensi seni yang kami punya sulit berkembang. Kami sangat membutuhkan ruang agar dapat semakin mengeskplorasi ide kreatif kami," tuturnya.

Perlu diketahui, keterbatasan ruang eksplorasi seni merupakan permasalahan yang telah lama dirasakan beberapa seniman Jatim. Mereka mengeluhkan minimnya tempat pertunjukan dan ruang eksplorasi.

Wacana yang disampaikan Risma menjadi harapan bagi para seniman Jatim agar mendapatkan kebebasan berekspresi tanpa harus mengkhawatirkan minimnya ruang eksplorasi.

Sumber