Berkunjung ke Goa Maria Kanada di Banten, Destinasi Wisata Ramah untuk Semua Agama

Berkunjung ke Goa Maria Kanada di Banten, Destinasi Wisata Ramah untuk Semua Agama

LEBAK, KOMPAS.com - Rangkasbitung, sebuah kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, dikenal memiliki destinasi wisata ziarah yang menarik Goa Maria Bukit Kanada.

Tempat ini merupakan satu-satunya goa Maria di Banten dan yang terbesar di pulau Jawa bagian barat.

Menjadi lokasi ziarah bagi umat Katolik, Goa Maria Bukit Kanada juga menarik minat pengunjung dari berbagai agama lainnya.

Nius Widyo Hernowo, SDM dan KosterGoa  Maria Bukit Kanada, mengatakan bahwa tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, dengan mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek.

“Paling ramai biasanya saat akhir pekan atau bulan rosario, yakni Mei dan Oktober. Yang datang tidak hanya umat Katolik saja, tapi ada juga Protestan bahkan Muslim,” jelas Nius saat ditemui di Goa Maria Bukit Kanada Rangkasbitung, Jumat (20/12/2024).

Nama Goa Maria Bukit Kanada, menurut Nius, diambil dari lokasi di mana goa ini berada, yaitu Bunda Kita Kampung Narimbang Dalam, yang berarti terletak di Kampung Narimbang Dalam, Kecamatan Rangkasbitung.

Goa ini dibangun karena masih termasuk dalam wilayah Keuskupan Bogor dan diresmikan pada tahun 1988, menjadikannya satu-satunya goa Maria di Banten dan terbesar di wilayah barat Jawa.

Dengan keunikan ini, Goa Maria Bukit Kanada menjadi tujuan bagi umat Katolik dan wisatawan yang ingin berziarah.

Nius menyebutkan bahwa pengunjung tidak hanya berasal dari Jabodetabek, tetapi juga dari Karawang, Bandung, dan bahkan Jogjakarta.

Goa Maria ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti jalur salib, kapel, groto kebangkitan, air suci, dan ruang pengakuan dosa.

“Air suci di sini dipercaya memiliki mukjizat, banyak umat yang sembuh dari sakit setelah menggunakan air suci ini,” ungkap Nius.

Belakangan ini, pengelola Goa Maria Bukit Kanada juga menambah fasilitas agrowisata, termasuk kebun mini, taman kelinci, kolam terapi ikan, dan kios oleh-oleh khas Goa Maria dan Rangkasbitung.

Fasilitas ini tidak hanya menambah daya tarik, tetapi juga memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung.

Akses menuju Goa Maria Bukit Kanada semakin mudah setelah kereta rel listrik (KRL) mulai beroperasi di Rangkasbitung pada tahun 2017.

Lokasinya yang hanya sekitar tiga kilometer dari Stasiun Rangkasbitung memudahkan wisatawan.

“Biasanya pengunjung naik angkutan kota (angkot) atau ojek online dari Stasiun Rangkasbitung ke Goa Maria Bukit Kanada maupun sebaliknya,” jelas Nius.

Goa Maria Bukit Kanada buka 24 jam sehingga pengunjung dapat datang kapan saja tanpa batasan waktu, termasuk pada malam hari.

Pihak pengelola juga menyediakan saung-saung bagi pengunjung yang ingin menginap.

“Boleh kapan saja berkunjung, asal mentaati aturan seperti tidak boleh berisik dan membawa sound system,” tambah Nius.

Namun, Nius juga mengingatkan bahwa pada hari Natal, Goa Maria biasanya sepi pengunjung karena umat fokus beribadah di gereja masing-masing, meskipun tetap dapat dikunjungi.

Dengan semua keistimewaan ini, Goa Maria Bukit Kanada bukan hanya sekadar tempat ziarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menyatukan berbagai umat beragama dalam harmoni.

Sumber