Bertambah di 17 Wilayah, Desa Berdikari Pertamina Capai 102 Desa
KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memperluas penggunaan energi bersih berbasis perdesaan melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB) yang telah dioperasikan di 102 desa di seluruh Indonesia.
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, hingga Oktober 2024, Pertamina telah menambah DEB di 17 desa yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Tasikmalaya, Banten, Kamojang, Subang, Indramayu, Bali, Jambi, Ulubelu, Boyolali, dan Lumut Balai.
“DEB yang dikembangkan Pertamina menggunakan energi bersih yang bersumber dari tenaga surya, mikrohidro, dan biogas yang memang potensinya besar sehingga bisa memberikan manfaat secara berkelanjutan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).
Fadjar menambahkan, dalam menjalankan program DEB, Pertamina tidak hanya melakukan pemasangan infrastruktur energi bersih, tetapi juga edukasi kepada masyarakat terkait cara mengelola energi bersih agar bermanfaat optimal bagi pengembangan ekonomi.
“Diharapkan masyarakat bisa mengelola energinya sendiri. Inilah model pemberdayaan Pertamina membangun swasembada energi berbasis desa dengan masyarakat sebagai tulang punggungnya,” imbuhnya.
Pertamina, imbuh dia, akan terus memperluas penggunaan energi bersih berbasis desa dengan target penambahan DEB di 79 wilayah pada 2024.
“Saat ini sebagian sudah dilakukan survei dan sebagian lagi sedang proses instalasi," ungkapnya.
Selain itu, Program DEB juga berperan penting dalam mengurangi emisi sejalan dengan target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, serta berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq tiap tahun.
"Semakin luas penggunaan energi bersih, maka semakin besar pula pengurangan emisi karbonnya,” ujar Fadjar.
Program DEB juga turut memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, salah satunya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sistem off-grid di Ulubelu, Lampung, yang telah beroperasi untuk menyalakan mesin pemanggang kopi.
Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mengurangi biaya operasional dalam produksi kopi Robusta. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan potensi besar DEB dalam mendukung kegiatan ekonomi lokal sekaligus mendorong penggunaan energi terbarukan.
Perlu diketahui, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.