BFI Finance (BFIN) Andalkan Komoditas untuk Kerek Pembiayaan Alat Berat
Bisnis.com, JAKARTA — PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) atau BFI Finance optimistis bahwa pembiayaan alat berat akan terus mengalami pertumbuhan seiring ekspektasi peremajaan unit serta peningkatan produksi segmen komoditas.
Stanly Darisang, Corporate Business Head BFI Finance mengatakan optimisme ini seiring harga komoditas yang relatif stabil.
“Kami optimistis permintaan pembiayaan alat berat hingga akhir 2024 dan 2025 akan terus bertumbuh, di mana para pengusaha diperkirakan akan kembali melakukan investasi untuk peremajaan unit serta peningkatan produksi,” kata Stanly kepada Bisnis pada pekan lalu (5/12/2024).
Stanly menyebut selain tren harga komoditas, momentum pemerintahan yang baru pada 2025 diharapkan dapat mendorong stabilitas dan pertumbuhan perekonomian, termasuk di sektor alat berat.
“Database customer yang kami miliki cukup baik dan pangsa pasarnya juga masih besar,” kata Stanly.
Selain itu, pembiayaan alat berat BFI Finance cukup terdiversifikasi di berbagai sektor ekonomi, dengan porsi terbesar di sektor konstruksi dan pertambangan. Dengan kondisi tersebut, Stanly percaya BFI Finance mampu menjaga pertumbuhan bisnis di pembiayaan alat berat ini, karena tidak tergantung hanya pada satu sektor tertentu dan berfokus pada kelolaan risiko yang prudent.
Hingga September 2024, piutang dikelola (managed receivables) khusus untuk pembiayaan alat berat BFI Finance mencapai sebesar Rp2,9 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 9% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun segmen pembiayaan alat berat menempati porsi sebanyak 12,7% dari keseluruhan portofolio produk.