Biarawati di NTT Meninggal akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
KOMPAS.com – Seorang biarawati Suster Nikolin Katharina Pajo, menjadi korban yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia ditemukan meninggal di dalam kamarnya yang berada di Komunitas Sanctissima Trinitas Hokeng, Desa Klantanlo pada Senin (4/11/20234) pukul 00.30 Wita.
"Suster (Nikolin) meninggal di biara tadi malam," ujar Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng di Wulanggitang, Senin.
Fredy mengungkapkan, kuat dugaan, Suster Nikolin meninggal akibat muntahan lontaran lava pijar Gunung Lewotobi Laki-laki menembus ke kamar yang ditempatinya.
Apalagi saat gunung itu meletus lontaran lava pijar lebih banyak ke arah Desa Klantanlo sehingga dipastikan material vulkanik masuk ke dalam kamar milik suster.
"Sehingga kita bisa lihat banyak fasilitas umum dan rumah warga yang mengalami kerusakan," kata dia.
Pemimpin Provinsial SSpS Flores Bagian Timur, Suster Agnes Ines Surat Lanan mengatakan, jasad Suster Nikolin akan dimakamkan di perkuburan Susteran SSpS di Desa Watumilok, Kabupaten Sikka pada Selasa (5/10/2024).
Sebelum penguburan akan diawali dengan perayaan ekaristi requiem di Kapela Susteran SSpS Kewapante.
Misa requiem atau lebih dikenal misa arwah adalah misa kudus dalam Gereja Katolik yang bertujuan mendoakan dan menghormati arwah orang yang telah meninggal.
"Setelah perayaan ekaristi dilanjutkan dengan penguburan," ujar Suster Agnes.
Hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV awas.