Biden Bahas Gaza, Ukraina hingga China di Pidato Luar Negeri Terakhir

Biden Bahas Gaza, Ukraina hingga China di Pidato Luar Negeri Terakhir

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato kebijakan luar negeri terakhir seminggu sebelum Donald Trump kembali ke Gedung Putih. Biden mengatakan bahwa Amerika makin kuat di panggung global.

Dilansir AFP, Selasa (14/1/2025), Presiden AS yang akan lengser itu mengarahkan pandangannya pada Rusia, China, dan Iran. Dia mendesak Barat untuk mempertahankan dukungan bagi Ukraina dalam pidato yang disampaikan di Departemen Luar Negeri.

"Amerika Serikat memenangkan persaingan di seluruh dunia dibandingkan dengan empat tahun lalu," kata Biden, setelah para diplomat di Departemen Luar Negeri memberinya tepuk tangan meriah.

"Amerika lebih kuat. Aliansi kita lebih kuat, musuh dan pesaing kita lebih lemah," imbuhnya.

Biden menambahkan bahwa hubungan Amerika dengan sekutunya adalah yang terkuat dalam beberapa dekade. Dia mengatakan mitra dalam aliansi militer NATO sekarang mendapatkan bagian yang adil.

Presiden yang akan datang, Donald Trump, juga sebelumnya telah menyatakan kekagumannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi Biden mengejek Putin atas kemajuan invasi Moskow ke Ukraina.

"Ketika Putin menginvasi, dia pikir dia akan menaklukkan Kyiv dalam hitungan hari. Sebenarnya, sejak perang itu dimulai, saya satu-satunya yang berdiri di tengah Kyiv, bukan dia," kata Biden.

Biden menjadi presiden AS pertama yang sedang menjabat yang mengunjungi zona perang yang tidak dikendalikan oleh pasukan Amerika ketika ia melakukan kunjungan rahasia ke ibu kota Ukraina pada tahun 2023.

Ia mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya tidak dapat meninggalkan Ukraina, tempat Washington telah mengirimkan bantuan militer miliaran dolar sejak perang dimulai pada tahun 2022.

Selain itu, Biden bersikeras bahwa China tidak akan pernah melampaui AS. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan tetap menjadi negara adikuasa yang dominan di dunia.

"Menurut prediksi terbaru, dengan arah China saat ini, mereka tidak akan pernah melampaui kita, titik," kata Biden.

Ia menambahkan bahwa Washington mengelola hubungannya yang rumit dengan Beijing dan bahwa hubungan tersebut tidak pernah berubah menjadi konflik selama empat tahun masa jabatannya sebagai presiden.

Pidato Biden lebih terkendali tentang perang Israel di Gaza, dengan pemerintahannya menghadapi kritik dari dalam partainya sendiri karena dukungannya yang tak henti-hentinya terhadap Israel.

Namun, ia mengatakan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera ‘hampir akhirnya membuahkan hasil’.

Politikus Demokrat itu juga membela kegagalan besar kebijakan luar negeri lainnya, yakni jatuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung AS ke tangan Taliban dan penarikan pasukan AS yang berdarah-darah pada tahun 2021.

"Mengakhiri perang adalah hal yang benar untuk dilakukan. Dan saya yakin sejarah akan mencerminkan hal itu," kata Biden.

Presiden berusia 82 tahun itu akhirnya mendesak pemerintahan Trump untuk melanjutkan kebijakan energi hijau Biden. Dia mengatakan bahwa para penyangkal iklim di bawah Trump salah besar dan ‘berasal dari abad yang berbeda’.

Pidato kebijakan luar negeri Biden akan diikuti oleh pidato perpisahan kepada bangsa dari Ruang Oval pada hari Rabu.

Simak juga Video ‘Warga Gaza soal Gencatan Senjata Berharap, Tapi Tak Yakin Terjadi’

[Gambas Video 20detik]

Sumber