Biden Gagalkan Nippon Steel Akuisisi US Steel, Hubungan AS-Jepang Memanas?
Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan antara Amerika Serikat dan Jepang tengah menjadi sorotan usai Presiden Joe Biden menggagalkan rencana akuisisi United States Steel Corp (US Steel) senilai $14,1 miliar oleh Nippon Steel Corp, produsen baja terbesar di Jepang.
Keputusan itu diambil menjelang tenggat waktu aksi korporasi itu pada awal pekan depan. Keamanan nasional AS disinyalir sebagai alasan utama Biden menggagalkan aksi korporasi tersebut.
“Kita membutuhkan perusahaan-perusahaan besar AS, yang mewakili sebagian besar kapasitas pembuatan baja dalam negeri, untuk terus memimpin perjuangan atas nama kepentingan nasional Amerika,” kata Biden dalam pernyataan tertulis, Sabtu (4/1/2025).
Dia menambahkan, akuisisi US Steel oleh Nippon Steel dinilai dapat menciptakan risiko bagi keamanan nasional dan rantai pasokan baja negeri Paman Sam, dengan dalih adanya kendali asing.
Di sisi lain, US Steel dan Nippon Steel memberikan pernyataan bersama bahwa mereka akan menentang tindakan Biden dengan mengupayakan langkah hukum.
Kedua perusahaan raksasa manufaktur tersebut menilai bahwa Biden tidak bisa memberikan bukti kredibel yang menyangkut masalah keamanan nasional AS. Mereka juga menuding Presiden berusia 82 tahun itu hanya berkepentingan politis.
"Proses tersebut dimanipulasi untuk memajukan agenda politik Presiden Biden," kata perusahaan tersebut dalam pernyataan bersama pada hari Jumat.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Jepang Yoji Muto menyebut bahwa tindakan sepihak itu sulit dipahami dan mengecewakan. Pemerintah Jepang disebutnya akan meminta penjelasan resmi dari AS demi menghilangkan kekhawatiran bagi perusahaan-perusahaan Jepang yang berinvestasi di negara adidaya itu.
Adapun, sikap US Steel dan Nippon Steel berpotensi memperpanjang sengketa aksi korporasi ini selama berbulan-bulan ke depan. Presiden Terpilih AS Donald Trump sebelumnya juga telah berjanji untuk memblokir transaksi tersebut.
Kalangan investor memproyeksikan kecilnya peluang terkait kelanjutan tawaran sebesar US$55 per saham tersebut. Keputusan Biden dinilai dapat mengakhiri proses yang telah berjalan selama setahun, meskipun ada kompromi dari Nippon Steel mengenai aspek ketenagakerjaan, investasi, dan kepemimpinan lokal.
“US Steel akan tetap menjadi perusahaan Amerika yang membanggakan, yakni perusahaan yang dimiliki dan dioperasikan oleh pekerja Amerika, sekaligus yang terbaik di dunia,” ujar Biden.