BIG Pantau Penurunan Tanah dan Kenaikan Air Laut di Jakarta Utara
BOGOR, KOMPAS.com - Badan Informasi Geospasial (BIG) bekerjasama dengan United Nations Global Geodetic Center of Excellence (UN-GGCE) tengah memantau fenomena land subsidence atau penurunan muka tanah yang terjadi di wilayah utara Jakarta.
Kepala Badan Informasi Geospasial Aris Marfai mengatakan, pemantauan dilakukan untuk mengetahui sejuah mana kondisi land subsidence di wilayah itu.
Aris mengungkapkan, hasil pemantauan nantinya akan dijadikan data sebagai bahan rujukan kepada pemerintah agar bisa mengambil kebijakan tepat untuk melakukan mitigasi bencana di wilayah pesisir.
"BIG menyediakan data untuk melihat dan merekam dari berbagai perubahan yang terjadi. Misalnya, muka air lautnya naik atau bertambah, kami rekam, ada datanya. Kemudian tanahnya turun, kami rekam," ungkap Aris, di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/12/2024).
Aris menambahkan, BIG juga turut mengajak negara-negara yang tergabung dalam organisasi UN-GGCE untuk melihat langsung stasiun pemantau land subsidence di Jakarta Utara.
"Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, termasuk mengunjungi mangrove area di Jakarta Utara dan melihat beberapa stasiun kita di sana," sebut dia.
"Penurunan muka tanah ini kami rasakan sangat penting sekali. Bagaimana kita bisa memonitor penurunan itu agar bisa mengambil langkah-langkah untuk melakukan mitigasi," tambah dia.
Aris mengungkapkan, penurunan muka tanah berperan penting dalam percepatan terjadinya banjir rob. Terlebih, aktivitas pengambilan air tanah oleh warga setempat turut memperparah kondisi land subsidence di wilayah itu.
"Penggunaan lahan di daerah itu mungkin yang kita perlu perhatikan, apakah lahannya perlu dikembalikan kepada nature atau lahannya jadi build up area. Kalau pun jadi build up area perlu dipertimbangkan dampak terhadap lingkungannya," beber dia.
"Jadi sekali lagi, buat kami itu ada data yang bisa menyajikan perubahan sehingga ini perlu penanganan yang benar-benar dilakukan oleh lintas sektor," pungkas dia.