BNN Geledah 6 Pengedar Narkotika Jaringan Jatim dan Sumatera di NTB

BNN Geledah 6 Pengedar Narkotika Jaringan Jatim dan Sumatera di NTB

MATARAM, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah rumah enam pengedar narkotika di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mencari barang bukti lebih lanjut.

Kepala Bidang Berantas BNN NTB, Gde Suyasa menyebut penggeledahan tersebut merupakan kegiatan penindakan secara serentak di 10 provinsi.

"Tujuannya untuk memberitahukan kepada pemain narkoba kita ini ada BNN yang perang lawan narkoba. Jadi, biar mereka tahu kita ini tidak tidur dan tidak diam," kata Suyasa, Kamis (5/12/2024).

Suyasa menerangkan, BNN tidak hanya bekerja di ranah pencegahan, melainkan juga bekerja di ranah pemberantasan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk peperangan melawan narkotika.

Terdapat total enam tempat di NTB sebagai titik penggeledahan yang berasal dari jaringan Jawa Timur dan Sumatera.

"Jaringan Jawa Timur BB (berat bruto) yang kita dapatkan dua kilogram sabu-sabu. Jaringan Sumatera, BB juga sama sekitar dua kilogram," ujar dia.

Keterangan dari Suyasa, terdapat empat tersangka dari jaringan Jawa Timur.

Di antaranya, SH (36) sebagai kurir, MM (39) sebagai penerima, MI alias R (42) sebagai pengendali kurir, dan S (54) sebagai pengendali.

Sedangkan, dari jaringan Sumatera terdapat dua tersangka. Di antaranya, MR alias GM (21) dan AF (29).

Terpisah, beberapa kali BNN NTB menemukan modus pengiriman berisi narkotika melalui jasa ekspedisi.

Menurut Suyasa, demi mengantisipasi hal tersebut polisi merangkul pihak jasa ekspedisi.

"Kami tidak tahu yang bermain siapa. Apakah yang bermain organisasi ekspedisinya, perusahaannya, di tingkat manajernya, atau di tingkat kurir," ujar dia.

Dalam hal ini, dia berencana membuat surat untuk seluruh jasa ekspedisi terkait banyak modus pengiriman barang yang ternyata berisi ganja.

BNN akan bekerjasama dengan jasa ekspedisi dengan menjalin koordinasi jika terdapat barang yang berisi narkotika untuk langsung melaporkan ke pihak BNN.

"Kalau kami sudah menemukan titik temu, mungkin kami akan melakukan MoU (Memorandum of Understanding) sama ekspedisi-ekspedisi ini," tutup dia. 

Sumber