BNN Jakut Jelaskan Ciri ABG Mulai Pakai Narkoba: Suka Bohong, Siang Ngantuk

BNN Jakut Jelaskan Ciri ABG Mulai Pakai Narkoba: Suka Bohong, Siang Ngantuk

Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta Utara menggelar sosialisasi bahaya narkoba kepada orang tua siswa di SMAN 80 Jakarta Utara. BNN Jakut menjelaskan soal ciri pencandu narkoba, jenis-jenis narkoba, hingga antisipasinya.

Ketua Tim Pencegahan BNN Kota Jakarta Utara Fika Dewi Rahmawati mengatakan ada sejumlah ciri fisik dan perilaku yang dapat dilihat jika seorang remaja menjadi pengguna narkoba. Dia mengatakan orang yang baru menggunakan narkoba biasanya jadi suka berbohong.

"Biasanya kalau dari perilakunya, mereka jadi suka berbohong. Terus juga ada penurunan prestasi. Suka bolos, produktivitas menurun. Jadi suka bolos, nilainya turun prestasinya," kata Fika saat sosialisasi kepada orang tua siswa di SMAN 80 Jakut, Senin (28/10/2024).

Dia juga menjelaskan sejumlah ciri fisik lain, misalnya mata merah, mudah lelah dan terlihat lesu. Dia mengatakan hal itu terjadi karena ada perubahan kebiasaan dari para pengguna narkoba.

"Biasanya malam itu mereka jadi suka begadang, nggak tidur karena penggunaan narkobanya. Terus siangnya dia jadi ngantuk dan lain sebagainya. Jadi itu memengaruhi fisiknya dia juga. Terus juga berkeringat, berlebihan. Terus bibirnya biasanya pucat," jelas dia.

Meski demikian, dia mengatakan harus ada tes urine untuk memastikan apakah seseorang benar-benar menyalahgunakan narkoba atau tidak. Dia mengatakan tes urine juga penting untuk mengetahui jenis narkoba yang digunakan.

Fika mengatakan program sosialisasi ini dilakukan secara rutin. Dia mengatakan BNN Jakut terus berupaya untuk menyebarkan informasi dan edukasi soal bahaya penyalahgunaan narkoba.

"Jadi yang menjadi titik kami yaitu instansi pemerintah. Terus juga pendidikan, masyarakat dan lingkungan swasta. Nah ini salah satunya di lingkungan pendidikan. Jadi ini merupakan kegiatan yang bisa dibilang ya rutin yang selalu kami lakukan di bagian kami," kata Fika.

Sosialisasi ini ditujukan agar masyarakat memiliki kesadaran soal bahaya narkoba. Dia mengatakan kesadaran soal bahaya narkoba bisa membuat masyarakat berusaha untuk menghindarinya.

Fika mengatakan remaja merupakan salah satu kelompok rentan penyalahgunaan narkoba. Dia mengatakan pencandu narkoba kerap mencoba narkoba di usia remaja.

"Karena berdasarkan data yang kami miliki memang usia-usia remaja ini usia mereka pertama kali mencoba narkoba. Itu biasanya di usia remaja," ucap dia.

"Ingin tahu, suka mencoba, terus ada tekanan dari teman sebaya. Itu jadi faktor-faktor yang membuat mereka menjadi lebih rentan sebenarnya. Nah, makanya memang itu menjadi salah satu sisi yang kami sasar," imbuhnya.

Humas Komite SMA 80 Fransiska Siswati mengatakan sosialisi bahaya narkoba ini bakal dilakukan rutin. Dia mengatakan sosialisasi ini menyasar orang tua siswa dan siswa.

Fransiska mengatakan agenda sosialisasi sengaja diadakan di SMAN 80 karena kegelisahan orang tua. Menurutnya, banyak remaja yang rentan terpengaruh narkoba dan melakukan bullying.

"Nah sedangkan kalau anak-anak sendiri, kita mantaunya juga agak susah kan. Hari-harinya banyak di luar, gitu kan. Nah kalau di rumah itu, kita sebagai rumah tangga juga awam. Jadi biar kita tahu, dan anak-anak pun tahu pencegahannya gimana, kita buat sosialisasi ini," ujarnya.

Sumber