BNPB Bakal Relokasi Warga Lereng Gunung Lewotobi Laki-laki
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana merelokasi warga yang menetap dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto saat dialog bersama pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Bokang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur pada Selasa (5/11/2024).
Suharyanto mengungkapkan, sejak Januari hingga November 2024, gunung Lewotobi Laki-laki meletus dua kali. Bahkan, sembilan orang dilaporkan meninggal dunia.
Oleh sebab itu, masyarakat jangan pernah berpandangan letusan yang terjadi pada Minggu (3/11/2024) malam adalah yang terakhir.
“Enggak ada yang bisa jamin,” kata dia.
Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan harus menghindari gunung. Dalam radius 7 kilometer harus dikosongkan.
Suharyanto mengatakan, relokasi itu sangat bisa dilakukan, berkaca pada erupsi Gunung Semeru pada 21 November 2021. Pada saat itu, 57 orang dilaporkan meninggal dunia. Setelah itu, BNPB memindahkan 1.951 kepala keluarga ke tempat aman.
Suharyanto melanjutkan, pada Desember 2022 gunung itu meletus lagi. Saat itu, tak ada korban jiwa sehingga ia menilai langkah relokasi merupakan langkah yang tepat.
“Dan inilah yang akan diterapkan di Lewotobi. Jadi enggak usah lagi merasa berani melawan alam,” kata dia.
Suharyanto menambahkan, setelah masa tanggap darurat, semua yang terdampak erupsi akan didata. Dia juga menyarankan warga yang tinggal dalam radius tidak aman direlokasi.
“Tidak ada siapa pun yang bisa memaksa, saya cuma mengimbau lebih baik ikut pindah. Nanti pemerintah yang akan bangun,” pungkasnya.