Bos Adaro Andalan (AADI) Buka-bukaan Sinergi ADRO Usai Spin-off

Bos Adaro Andalan (AADI) Buka-bukaan Sinergi ADRO Usai Spin-off

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menjelaskan sinergi yang akan dilakukan dengan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) usai melakukan spin-off.

Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia Julius Aslan mengatakan dengan spin-off yang dilakukan, Alamtri Resources akan masuk ke bisnis hijau.

"Tujuan dari pemilik saham kan supaya dua-duanya bisa grow, berkembang," ujar Julius usai pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Julius yang juga Direktur ADRO menuturkan dengan spin-off ini, ADRO akan mendapatkan pendanaan tidak terbatas karena sudah melepas bisnis batu bara termalnya. Pendanaan ini nantinya diharapkan dapat menumbuhkan kinerja perusahaan.

Sementara itu, dengan spin-off ini AADI diharapkan bisa menumbuhkan kinerja sesuai dengan produktivitasnya. Julius memastikan operasional AADI akan lebih efisien ke depannya. 

"Kami akan lebih efisien, karena bisnis batu bara thermal ini kan kunci suksesnya di cost. Jadi kalau biayanya rendah, tentunya pada harga [batu bara] berapapun kami bisa bertahan," ucap Julius. 

Dia mencontohkan, pada 2020 harga batu bara pernah berada di bawah level US$50 per ton. Akan tetapi, ADRO masih bisa mempertahankan kinerja karena selalu menjaga efisiensinya. 

"Itu menjadi kompetensi inti kami untuk membuat efisiensi jadi DNA," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Manajemen ADRO sebelumnya menuturkan spin-off bisnis batu bara diharapkan akan membantu AADI dan pilar bisnis nonbatu bara termal untuk meningkatkan fokus pengembangan dan kinerja.

Pemisahan ini juga akan membantu bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih banyak dan biaya pendanaan yang lebih kompetitif. 

Selain itu, ADRO mengharapkan spin-off ini memberikan akses yang lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan partner bisnis potensial peringkat atas, serta memberikan opsi investasi yang lebih banyak pada investor publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangannya.

Sumber