Bos Petrosea (PTRO) Borong 80.000 Saham Harga Diskon
Bisnis.com, JAKARTA — Chief Executive Officer (CEO) PT Petrosea Tbk. (PTRO) Michael menambah porsi kepemilikannya di Petrosea dengan membeli 80.000 saham biasa.
Transaksi pembelian saham ini dilakukan Michael saat harga pembelian Rp25.000 per lembar pada tanggal 20 Desember 2024.
Harga saham transaksi itu relatif lebih rendah dari harga rata-rata saham PT etrosea Tbk saat itu di pasar reguler yang berada di angka Rp27.500 per lembar.
“Tujuan dari transaksi untuk investasi,” kata Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto lewat keterbukaan informasi, Jumat (27/12/2024).
Setelah transaksi ini, Michael memiliki 140.000 saham PTRO dengan persentase hak suara sebesar 0,0139%. Sebelumnya, Michael memiliki saham sebanyak 60.000 lembar dengan persentase hak suara 0,0059%.
“Transaksi pembelian bukan transaksi repurchase agreement,” kata Anto.
Adapun, saham PTRO pada perdagangan sesi I hari ini berada di rata-rata Rp28.400 per lembar, naik 1,25% atau 350 poin dari perdangangan sebelumnya.
Sejak awal tahun, saham PTRO telah menguat 300% atau 22.700 poin dan sempat menyentuh level terendahnya di angka Rp4.070 pada 1 April 2024.
Sebelumnya, para pemegang saham PTRO menyetujui pemecahan saham perusahaan atau stock split dengan rasio 1 10. Persetujuan itu diketok lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Petrosea Tbk. (PTRO), Senin (16/12/2024).
“Menyetujui dilakukannya pemecahan saham perseroan yakni setiap 1 saham perseroan yang saat ini memiliki nilai nominal Rp50 dipecah menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp5 per saham,” seperti dikutip dari ringkasan risalah RUPSLB PTRO, Selasa (17/12/2024).
Dengan stock split ini, maka nilai nominal saham yang semula sebesar Rp50 per saham, akan menjadi Rp5 per saham. Selain itu, RUPSLB itu turut menyetujui perubahan anggaran dasar pasal 4 ayat 1 perusahaan sehubungan dengan rencana stock split tersebut.
Lewat stock split ini, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan yang semula sebanyak 1.008.605.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp50 per saham akan meningkat menjadi sebanyak-banyaknya 10.086.050.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp5 per saham.
Emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu mencetak penurunan laba bersih pada periode 9 bulan 2024. PTRO mencatatkan laba bersih senilai US$2,86 juta hingga akhir kuartal III/2024.
Berdasarkan Laporan Keuangan, PTRO mencatatkan pendapatan sebesar US$509,91 juta atau setara Rp7,72 triliun (kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS 30 September 2024). Pendapatan ini naik 21,76% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$418,78 juta.