Bos The Fed Jerome Powell Pede Bisa Bekerja Sama dengan Pemerintahan Trump

Bos The Fed Jerome Powell Pede Bisa Bekerja Sama dengan Pemerintahan Trump

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell meremehkan prospek ketegangan dengan pemerintahan Donald Trump yang akan datang. Dia berharap para pejabat dapat bertindak hati-hati saat mereka terus menurunkan suku bunga.

"Kita mampu bersikap sedikit lebih hati-hati saat kita mencoba mencari yang netral," kata Powell dikutip dari Bloomberg pada Kamis (5/12/2024), mengacu pada tingkat suku bunga yang tidak memacu atau menahan perekonomian.

Indikator inflasi dasar yang menjadi indikator utama The Fed meningkat pada Oktober secara tahunan, menawarkan dukungan untuk pendekatan yang hati-hati terhadap pengurangan lebih lanjut. Sementara itu, Powell mencatat risiko penurunan pasar kerja tampaknya telah surut.

Para pembuat kebijakan selanjutnya akan bertemu pada 17-18 Desember 2024 di Washington. Ketua Fed tidak mengatakan apakah dia mendukung penurunan suku bunga pada pertemuan itu.

Namun, setelah pernyataan tersebut, banyak analis mengantisipasi Fed akan memangkas suku bunga seperempat poin bulan ini dan kemudian mempertahankannya pada pertemuan periode Januari 2025.

Ketika ditanya tentang presiden terpilih dan calon Menteri Keuangan Scott Bessent, Powell menyatakan keyakinannya bahwa dia dapat bekerja sama dengan baik dengan pemerintahan yang akan datang.

"Saya sepenuhnya berharap bahwa kita akan memiliki hubungan umum yang sama, hubungan kelembagaan, misalnya dengan Dewan Penasihat Ekonomi, tetapi yang terpenting adalah dengan Departemen Keuangan," kata Powell.

Terkait Bessent, Powell mengatakan dia yakin akan memiliki hubungan yang sama dengannya setelah Bessent dikukuhkan, sebagaimana hubungan yang Powell miliki dengan menteri keuangan lainnya.

Bessent sebelumnya telah melontarkan gagasan untuk menunjuk ketua bayangan Fed jauh sebelum masa jabatan Powell berakhir pada 2026, sebuah langkah yang secara efektif akan melemahkan pengaruh pemimpin Fed tersebut terhadap pasar keuangan.

Powell mengatakan, dia tidak yakin pemerintahan yang akan datang akan mengejar gagasan itu. "Saya rasa itu sama sekali tidak ada dalam pembahasan," ujar Powell

Adapun, Powell juga mengatakan bahwa ekonomi dalam kondisi yang sangat baik, seraya menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Saya merasa sangat yakin dengan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter saat ini," katanya.

Powell menambahkan, inflasi masih belum kembali ke target 2% bank sentral. Tetapi, dia tidak melihat alasan mengapa kondisi ekonomi yang solid tidak dapat berlanjut.

Ekonom di LH Meyer/Monetary Policy Analytics, Derek Tang menulis dalam sebuah catatan kepada klien bahwa pemotongan suku bunga pada bulan Desember masih mungkin terjadi.

"Setelah itu, kami memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin per kuartal hingga suku bunga acuan mencapai netral," katanya.

Manajer portofolio di JPMorgan Asset Management, Priya Misra, mengatakan,  para pejabat masih harus mempertimbangkan data inflasi dan pekerjaan baru yang akan dirilis antara sekarang dan pertemuan Desember, tetapi Powell tidak mengambil keputusan apa pun.

"Dia mencoba mempertahankan banyak opsi dalam hal pemotongan suku bunga Desember. Dia menyiapkan panggung untuk memperlambat laju pemotongan suku bunga tahun depan," ujar Misra.

Beberapa pembuat kebijakan mengatakan bahwa Fed harus terus menurunkan suku bunga dari level saat ini, yang mereka lihat memiliki efek menahan pada ekonomi, mengingat inflasi yang mereda.

Namun, para pejabat mengatakan bahwa laju dan waktu pemotongan akan bergantung pada bagaimana kondisi ekonomi dan data berkembang, dengan beberapa menganjurkan pendekatan bertahap.

Laporan pasar tenaga kerja yang akan dirilis hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan peningkatan perekrutan dan tingkat pengangguran tetap stabil pada bulan November, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom.

Sumber